Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Arif M Norkim menyoroti fenomena konsentrasi sarjana yang memilih mencari kerja di Palangka Raya, sehingga menimbulkan tekanan pada pasar tenaga kerja di ibu kota provinsi.
"Banyak warga dari luar daerah yang berkuliah di Kota Palangka Raya, namun setelah lulus tidak kembali ke daerah masing-masing dan mencari kerja di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini," katanya di Palangka Raya, Senin.
Menurut Arif, hal ini menyebabkan ketidakseimbangan distribusi tenaga kerja di wilayah Kalimantan Tengah, di mana peluang pekerjaan masih terbatas namun pencari kerja terus bertambah di Palangka Raya.
Untuk mengatasi hal ini, dia mendorong pemerintah kabupaten untuk lebih agresif dalam mengembangkan investasi dan potensi ekonomi daerah agar bisa menyediakan lebih banyak lapangan kerja lokal.
"Kalau seperti ini kan masyarakatnya tidak perlu migrasi ke Kota Palangka Raya untuk mencari pekerjaan. Sementara saat ini persaingan kerja cukup tinggi," ucapnya.
Arif juga mengingatkan dampak sosial dari penumpukan pencari kerja ini, termasuk meningkatnya angka pengangguran yang berpotensi memperbesar jumlah masyarakat miskin di kota.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah kabupaten membuat platform digital yang memudahkan masyarakat mengakses informasi lowongan kerja tanpa harus pindah ke kota besar.
"Ini kan bisa membantu warga untuk mencari informasi pekerjaan tanpa mengharuskan warganya untuk berpindah ke kota besar sehingga tidak menumpuk di satu kota," ujarnya.
Selain itu, Arif menekankan pentingnya program pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di daerah agar lulusan sarjana dapat langsung terserap di sektor lokal.
Dengan cara ini, diharapkan para sarjana dapat segera memperoleh pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan di daerah asal mereka.
"Kami berharap masalah penumpukan pencari kerja di Kota Palangka Raya ini bisa ditekan sehingga terciptanya keseimbangan pembangunan dan kesejahteraan di seluruh wilayah," demikian Arif.
