Sampit (ANTARA) - Terus tumbuhnya usaha di bidang kuliner seperti rumah makan, termasuk kafe di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diakui turut berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) setempat.
"Jelas ada dampak positifnya bagi pendapatan daerah kita. Mudah-mudahan bidang usaha ini terus meningkat sehingga berdampak pula terhadap pendapatan daerah," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kotawaringin Timur, Ramadansyah di Sampit, Selasa.
Keberadaan kafe di Kotawaringin Timur terus bermunculan. Tidak hanya di lokasi-lokasi strategis seperti di sisi ruas jalan utama Kota Sampit, tetapi juga ada yang di dalam gang atau perumahan dengan memanfaatkan halaman rumah.
Kafe dapat dikategorikan termasuk wisata kuliner karena menjual makanan dan minuman. Selain itu, kafe juga merupakan salah satu jenis usaha pariwisata karena tidak sedikit kafe yang menyajikan hiburan.
Menurut Ramadansyah, secara kasat mata bisa terlihat banyak kafe bermunculan, walaupun ada juga yang tutup. Hal ini menjadi gambaran menggembirakan bahwa usaha bidang ini sedang tumbuh di daerah ini.
Baca juga: Seorang penumpang hilang meloncat ke laut muara Sampit
Beberapa pemasukan daerah dari sektor ini di antaranya dari pajak makanan dan minuman, pajak restoran, pajak parkir dan lainnya. Hal ini tentu berdampak positif bagi pendapatan daerah.
Berdasarkan data Bapenda, pendapatan daerah dari sektor ini di antaranya terlihat dari pajak barang dan jasa tertentu (PBJT) yakni PBJT-makanan dan/atau minuman dan PBJT-Restoran.
PBJT-makanan dan/atau minuman pada 2025 ini ditargetkan sebesar Rp5.500.000.000, realisasinya saat ini Rp1.947.456.721 atau 35.41 persen. PBJT-Restoran ditargetkan Rp4.500.000.000, sedangkan realisasinya Rp1.831.822.483 atau 40.71 persen.
Sementara itu PAD Kotim pada 2025 ini ditargetkan Rp425.800.792.793. Saat ini realisasinya sudah Rp77.354.803.534 atau 18.17 persen.
Jumlah objek pajak bidang kuliner pun meningkat. Hal ini bisa dilihat dari terus bertambahnya kafe dan rumah makan yang ada di Kotawaringin Timur, khususnya di Sampit.
"Selain pendapatan daerah, juga ada dampak positif lainnya seperti penyerapan tenaga kerja. Mudah-mudahan sektor ini terus berkembang sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat," demikian Ramadansyah.
Baca juga: Legislator soroti tingginya tunggakan pajak kendaraan di Kotim
Baca juga: Pengamat soroti minimnya respons PBS di Kotim terkait penertiban lahan
Baca juga: Kadisdik Kotim: Turnamen mini soccer pelajar melatih sportivitas dan kekompakan