DBD muncul, Dinkes Kotim imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan

id Pemkab Kotim, kalteng, kotim, Kotawaringin Timur, dinkes kotim, umar Kaderi, dbd, demam berdarah

DBD muncul, Dinkes Kotim imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur,  Umar Kaderi.  ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai muncul di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sehingga masyarakat setempat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit mematikan tersebut.

"Kalau kebersihan lingkungan tidak dijaga maka sampai kapanpun DBD akan tetap ada. Makanya kami terus mengimbau masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi di Sampit, Rabu.

Umar mengakui, saat ini terjadi beberapa kasus DBD di Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang. Meski tidak signifikan atau relatif rendah, namun ini perlu diwaspadai agar tidak sampai terjadi penularan dan wabah DBD.

Jika petugas kesehatan melakukan fogging atau pengasapan, maka dipastikan telah terjadi kasus DBD di lingkungan tersebut. Namun Umar menegaskan, pengasapan adalah pilihan terakhir karena juga berisiko menimbulkan dampak kurang baik.

"Fogging hanya pencegahan sesaat. Bahkan fogging yang dilakukan secara terus-menerus tidak menutup kemungkinan akan membuat insektisida itu menjadi resisten terhadap nyamuk aedes aegypti," timpalnya.

Dinas Kesehatan bersama jajaran di puskesmas sudah bersiaga siaga mengantisipasi penyakit dampak perubahan musim saat ini, khususnya DBD.

Baca juga: Bapenda Kotim inventarisasi reklame untuk optimalkan realisasi pajak

Masyarakat juga diminta menjaga kesehatan, menjaga pola makan, olahraga setiap hari dan banyak minum air putih sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Umar menyebutkan, DBD merupakan penyakit yang sangat terpengaruh oleh kondisi lingkungan. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti ini pencegahannya lebih pada keterlibatan masyarakat dengan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

"Bersihkan sampah-sampah, botol dan sampah yang dapat menampung air tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti. Nyamuk paling senang di genangan air," timpalnya.

Umar mengajak semua pihak ikut menggugah kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak. Selain itu, masyarakat diimbau menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

"DBD ini biasanya juga ada siklus empat sampai lima tahunan. Kalau tahun ini tinggi, tahun berikutnya biasanya menurun, kemudian beberapa tahun berikutnya naik lagi," demikian Umar Kaderi.

Baca juga: Bupati Kotim instruksikan OPD gencarkan sosialisasi bahaya kebakaran

Baca juga: Pemkab Kotim upayakan normalisasi irigasi untuk dukung ketahanan pangan

Baca juga: Bupati Kotim sebut pendatang turut pengaruhi angka kemiskinan