Sampit (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bersama Bulog setempat memberikan edukasi kepada petani terkait optimalisasi penanganan pascapanen, khususnya dalam hal serapan gabah.
"Kegiatan ini adalah sosialisasi serap gabah dari Bulog. Penekanan dari Dinas adalah agar petani yang ada di semua lokasi paham mekanisme serap gabah. Apa-apa saja syarat dan ketentuannya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur, Sepnita di Sampit, Selasa.
Sosialisasi optimalisasi serap gabah dilaksanakan berkelanjutan. Senin (21/4), sosialisasi digelar di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit yang diikuti puluhan petani setempat.
Kegiatan dilaksanakan secara luring dan daring. Kegiatan secara luring dilaksanakan di Aula Balai Penyuluhan Pertanian Ujung Pandaran, sedangkan untuk luring dilaksanakan via zoom.
Sepnita mengatakan, tujuan utama dari serap gabah oleh Bulog untuk menjaga stabilitas harga gabah dan beras di pasar, serta membantu menyejahterakan petani.
Pemerintah daerah terus mendorong optimalisasi pertanian karena potensinya masih cukup besar. Kegiatan yang menjadi perhatian di antaranya penanganan pascapanen dan pemasaran untuk serap gabah petani oleh Bulog.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam perwujudan asa swasembada pangan yang menjadi program prioritas dari pemerintah pusat tahun 2025. Langkah ini dimulai dengan memperkuat ketahanan pangan di daerah masing-masing.
Baca juga: DLH Kotim gencar ajak masyarakat menanam pohon
"Kegiatan ini juga bagi pengusaha "dryer" maupun penggilingan padi agar paham kerja sama yang akan dilakukan Bulog, sehingga saat kerja sama yang dilakukan sesuai ketentuan," demikian Sepnita.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad mengatakan, total luas tanam di Kotawaringin Timur pada 2025 ini lebih dari 8.000 hektare. Jika diasumsi potensi panen hanya 4 ton saja per hektare, maka sedikitnya ada 32.000 ton gabah yang akan dihasilkan.
Perusahaan Umum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur yang wilayah kerjanya mencakup Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan, pada 2025 ini ditargetkan menyerap gabah minimal 1.700 ton. Bulog optimistis bisa mencapai target tersebut.
Fuad menegaskan, sesuai penugasan yang diberikan pemerintah maka Bulog berkomitmen untuk siap menyerap seluruh gabah hasil produksi petani.
"Namun apabila ada pengusaha swasta atau pihak manapun yang mau membeli di atas HPP (harga pembelian pemerintah) yang diterapkan Bulog yakni di atas harga Rp6.500 per kilogram, maka dipersilakan," ujarnya.
Untuk penyerapan gabah kering panen, Bulog tidak ada melakukan batasan jumlah maupun kondisi gabah. Artinya, kualitas apapun yang dihasilkan dari panen petani, tetap akan diterima dan dibeli oleh Bulog.
Bulog hanya mengimbau kepada pada petani supaya tidak terburu-buru dalam memanen padinya. Panen dilakukan hanya terhadap padi yang memang siap panen sesuai umur masa tanamnya.
Baca juga: Pemkab Kotim serap masukan legislatif terkait rancangan awal RPJMD
Baca juga: Fraksi PAN Kotim tekankan pentingnya target pertumbuhan ekonomi dalam RPJMD
Baca juga: Bupati Kotim: RA Kartini pelopor munculnya Srikandi-Srikandi Indonesia