Kuala Kapuas (ANTARA) - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian RI, melakukan tanam perdana padi di lahan cetak sawah Desa Karya Bersama, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Kegiatan tanam perdana cetak sawah ini sebagai bagian dari program strategis nasional untuk mempercepat swasembada pangan, kata Direktur Jendral PSP Kementan RI, Andi Nur Alamsyah, usai kegiatan, Kamis.
"Dari 880 hektare lahan cetak sawah yang ditargetkan, hari ini baru tercapai ini sekitar 100 hektare. Mudah-mudahan akhir Juni itu sudah bisa selesai," tambahnya.
Dikatakan, lahan yang ditanami merupakan hasil cetak sawah yang dikelola oleh Kelompok Tani Bakti Persada dan Brigade Pangan Sumber Rejeki 1 dan 2. Mereka menjadi garda depan dalam mendukung pemanfaatan lahan cetak sawah yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan nasional.
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan cetak sawah di wilayah Kalteng, Ditjen PSP menerapkan strategi pengawalan ketat terhadap progres pelaksanaan di lapangan. Salah satu pendekatan yang diambil adalah melakukan penanaman secara bertahap dan terintegrasi sesuai dengan perkembangan konstruksi lahan.
"Begitu konstruksi lahan mencapai progres yang memungkinkan, langsung kita lanjutkan dengan pengolahan dan tanam. Prinsipnya adalah optimalisasi waktu dan efektivitas lahan. Jangan tunggu semua selesai seratus persen, tapi tanam secepat mungkin di lahan yang sudah siap," ujar Andi Nur.
Baca juga: Mentan pastikan program cetak sawah di Kapuas berhasil untuk nasional
Melalui program cetak sawah ini, pemerintah berharap dapat memperluas areal tanam, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat fondasi kemandirian pangan nasional. Di mana Kalteng sendiri, ada sekitar 85 ribu hektare yang akan dicetak pada tahun tahun ini.
"Sebanyak 66.800 sudah mulai berkontrak dan mulai bekerja, dan kami yakin bulan Juni hingga Juli seluruh proses konstruksi dan penanaman mudah-mudahan bisa kita selesaikan dan upayakan ini bisa menjadi tambahan produksi kita di tahun 2025," demikian Andi Nur.
Baca juga: Pemprov Kalteng terus pacu cetak sawah wujudkan swasembada pangan
Baca juga: Wakil Bupati Mura minta ke Mentan bisa berpartisipasi di program cetak sawah
Baca juga: Palangka Raya siapkan 3.000 haktere lahan untuk program cetak sawah