Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) turut memberi perhatian terhadap kejadian yang menimpa empat orang pekerja penambangan emas di Desa Marapit Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas.
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo di Palangka Raya, Jumat, mengatakan, dia sudah ada berkoordinasi dengan Gubernur Agustiar Sabran terkait kejadian tersebut.
"Kami sudah meminta dinas teknis, Pak Sekda juga melakukan koordinasi, memonitor kejadian tersebut," terang wagub.
Baca juga: Empat penambang emas di Kapuas tertimbun longsor
Dia menyampaikan, Pemprov Kalteng turut prihatin atas kejadian tersebut, dan menjadikannya perhatian, terutama agar ke depannya penerapan keselamatan kerja dapat benar-benar dilakukan secara maksimal.
"Ini menjadi perhatian kita bersama bagaimana pola bekerja untuk mencari penghasilan ini bisa memberi rasa aman, rasa nyaman, dan tentunya tidak melanggar," tuturnya.
Baca juga: Bupati Kapuas prihatin tewasnya empat penambang emas
Baca juga: Pesona busana adat nusantara warnai peringatan Hardiknas di Kalimantan Tengah
Sementara itu, sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Ahmad M Saribi di Kuala Kapuas, menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterima, saat kejadian warga sedang melakukan kegiatan penambangan emas di Desa Marapit RT 01 Sungai Pinang.
Kegiatan dilakukan siang hari, Selasa (29/4) dan kondisi saat itu sedang hujan gerimis, kemudian tiba-tiba terjadi longsor dan menimbun empat pekerja tambang.
“Evakuasi dibantu oleh warga setempat, dan korban sebanyak empat orang telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia,” katanya.
Empat korban yang dilaporkan telah meninggal dunia yakni Yunedi (46) warga Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Sarip (35) warga Sei Jangkit, Kecamatan Bataguh, Gasi (48) dan Padli (25) warga Terusan Raya, Kecamatan Bataguh.
Dengan adanya peristiwa tersebut, BPBD mengingatkan serta mengimbau masyarakat tetap selalu waspada terhadap terjadinya bencana yang datang tidak terduga, seperti tanah longsor.
Masyarakat diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan, apalagi beberapa hari terakhir intensitas hujan cukup tinggi, bahkan mengakibatkan beberapa wilayah dilanda banjir.
Baca juga: Puluhan UMKM semarakkan Ucapan Syukur dan Paskah Kalteng
Baca juga: 'May Day' di Kalteng suarakan perlindungan bagi buruh sawit
Baca juga: Disnakertrans Kalteng fasilitasi masyarakat akses ratusan lowongan kerja