Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyatakan dukungan terhadap upaya dakwah Al Quran hingga pelosok desa yang dilaksanakan oleh Komunitas One Day One Juz (ODOJ) sebagai bentuk pembinaan kepada masyarakat.
“Kami mengapresiasi komitmen ODOJ dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya generasi muda, terutama di tengah maraknya kasus kejahatan seksual usia dini, perundung dan berbagai permasalahan moral lainnya saat ini,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim Masri di Sampit, Minggu.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Musyawarah Provinsi (Musprov) III ODOJ Provinsi Kalimantan Tengah yang dipusatkan di Aula Kementerian Agama Kotim dalam rangka pemilihan ketua periode 2025-2028 dan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya.
Masri menyampaikan, Pemkab Kotim menyambut baik atas terselenggaranya Musprov yang merupakan agenda strategis yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali ini.
Momentum ini tidak hanya menjadi sarana pemilihan ketua, tetapi juga sebagai ajang evaluasi, konsolidasi, dan perumusan langkah-langkah strategis ke depan.
Tema yang diusung tahun ini yaitu, Gelorakan Dakwah ke Pelosok Menjadi Inspirasi Memberi Motivasi Berdakwah dengan Hati, dinilai sangat tepat dan menggambarkan semangat perjuangan ODOJ dalam membawa nilai-nilai Alquran ke seluruh penjuru negeri.
Baca juga: Ratusan peserta meriahkan Fun Run 5K Wisata Nur Mentaya 2025
“Kehadiran ODOJ yang tidak hanya mengajak tapi juga merangkul dan menumbuhkan cinta Al Quran, dapat menjadi role model bahwa solusi sejati ada dalam petunjuk Allah, yakni Al Quran,” ucapnya.
Masri melanjutkan, pemerintah daerah sangat menyadari pentingnya peran komunitas seperti ODOJ dalam pembangunan daerah, khususnya dalam bidang keagamaan dan pembinaan karakter generasi muda.
Untuk itu, pihaknya akan lebih mencermati langkah-langkah silaturahmi yang telah dilakukan ODOJ Kalteng kepada para pemangku kepentingan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Ia juga menanggapi usulan dari ODOJ Kalteng untuk bisa masuk ke sekolah-sekolah untuk turut berkontribusi memberikan pendidikan keagamaan, khususnya membaca Al Quran.
Pemkab Kotim akan mempelajarinya dan berkoordinasi dengan dinas terkait. Dukungan regulasi diharapkan bisa menjadi jembatan agar semangat mencintai Al Quran dapat terintegrasi dalam dunia pendidikan formal.
“Terkait usulan itu nanti akan kami koordinasikan dengan Dinas Pendidikan, bagaimana agar itu bisa diterapkan di sekolah, sehingga membentuk generasi kita kedepannya bukan hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara spiritual dan akhlak,” demikian Masri.
Baca juga: BPBD Kotim imbau masyarakat pesisir waspadai banjir rob
Baca juga: Warga Kotim diserang buaya saat wudhu di sungai
Baca juga: 1.055 tenaga kontrak Kotim perebutkan kuota menjadi ASN