Disperindagkop Kobar: Sejumlah komoditas bapok mengalami perubahan harga signifikan

id pemkab kobar, disperindag kotawaringin barat, sembako kobar, pangkalan bun, kotawaringin barat

Disperindagkop Kobar: Sejumlah komoditas bapok mengalami perubahan harga signifikan

Bahan pokok yang ada di pasar tradisional Indrasari Pangkalan Bun, Kamis (15/5/2025) (ANTARA/Safitri RA)

Pangkalan Bun (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah terus melakukan koordinasi dengan distributor dan pelaku pasar untuk menjaga kestabilan harga bapok di wilayah setempat.

"Kita akan terus memantau perkembangan harga serta memastikan stok tetap tersedia bagi masyarakat," kata Kabid Perdagangan Disperindagkop Kobar Muhammad Suhendra di Pangkalan Bun, Kamis.

Hal itu disampaikannya bersamaan dengan tercatatnya fluktuasi harga barang kebutuhan pokok (bapok) yang cukup mencolok pada minggu pertama Mei 2025.

Suhendra mengungkapkan, beberapa komoditas penting mengalami perubahan harga yang signifikan dibandingkan minggu kelima April lalu.

Di antaranya komoditas daging ayam ras (boiler) mengalami kenaikan harga sebesar 7,50 persen, naik dari Rp40.000 menjadi Rp45.000 per kilogram.

"Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan konsumen serta keterbatasan suplai dari luar daerah," ungkapnya.


Baca juga: Pelni Pangkalan Bun tingkatkan layanan digital dengan inovasi sea wifi

Selain itu, harga berbagai jenis cabai menunjukkan tren fluktuatif. Cabai merah besar terpantau stabil di angka Rp80.000 per kilogram. Namun, cabai merah keriting sempat turun dari Rp80.000 menjadi Rp60.000 dan kembali naik menjadi Rp70.000.

Sementara, cabai rawit hijau sempat anjlok ke Rp40.000 sebelum melonjak ke Rp70.000 per kilogram. Sedangkan cabai rawit merah turun dari Rp60.000 menjadi Rp50.000 per kilogram di akhir minggu.

“Secara persentase, penurunan paling tajam terjadi pada cabai rawit merah, yakni sebesar 25,42 persen dari harga minggu sebelumnya," jelasnya.

Lanjutnya, serta penurunan signifikan juga terjadi pada cabai merah keriting (15,29 persen), cabai merah besar (13,51 persen), serta bawang merah (3,03 persen).

Baca juga: Wabup Kobar: Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga lingkungan sekitar

Baca juga: BPBD Kobar siaga hadapi karhutla

Baca juga: PT GSDI bentuk kelompok tani peduli api cegah karhutla