Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran tampak marah dan kecewa lantaran banyak pimpinan perusahaan tak menghadiri undangan rapat penanganan jalan rusak Palangka Raya-Kuala Kurun.
“Saya sangat kecewa, jalan ini rusak bukan karena masyarakat, tapi karena kendaraan operasional perusahaan," tegas Agustiar dalam rapat koordinasi yang digelar di Palangka Raya.
Baca juga: Gubernur tekankan pemda harus bersinergi majukan Bank Kalteng
Agustiar mengatakan, saat diundang untuk duduk bersama mencari solusi, malah banyak dari perusahaan yang tidak datang.
"Ini tidak bisa dibiarkan,” kata Agustiar.
Baca juga: Semarak FUNWALK Bank Kalteng, kini QRIS tersedia di New Betang Mobile
Informasinya, dalam rapat tersebut hanya sekitar enam pimpinan perusahaan yang hadir dari sekitar 40 perusahaan yang ada di Gunung Mas, dan lainnya hanya diwakilkan oleh manajer yang tidak memiliki kuasa dalam pengambilan keputusan.
Adapun ruas jalan yang kerap mengalami kerusakan parah tersebut, juga digunakan operasional angkutan perusahaan-perusahaan besar, khususnya yang bergerak di sektor pertambangan, perkebunan maupun kehutanan.
Lebih lanjut Agustiar mengatakan, pihaknya berencana kembali memanggil seluruh perusahaan sebelum peringatan Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah pada 23 Mei mendatang.
Dia menekankan apabila perusahaan tetap tidak kooperatif, maka akan diumumkan ke publik dan bisa mendapat sanksi administratif.
"Kalau tidak mau ikut memperbaiki, kita buka ke publik perusahaan mana saja yang tidak peduli. Kita punya kewenangan untuk menegakkan aturan,” jelasnya.
Sikap ini sebagai bentuk komitmen Pemprov Kalteng dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, salah satunya di bidang infrastruktur.
Baca juga: Dukung layanan kesehatan, Gubernur Kalteng serahkan dua unit ambulans ke warga Palangka Raya
Baca juga: Pacu pertumbuhan ekonomi, Pemprov Kalteng optimalkan pengembangan komoditas kelapa
Baca juga: Gubernur Kalteng berencana tutup akses kendaraan perusahaan melintasi jalan Palangka-Kurun
