Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyebut Hari Kebangkitan Nasional (HKN) harus dimaknai dengan sepenuh hati sebagai momentum untuk menggelorakan semangat pembangunan di tengah tantangan kemajuan zaman.
“Dengan peringatan HKN ini diharapkan bisa membangkitkan semangat seluruh elemen masyarakat sebagaimana semangat para pahlawan kita dalam memperjuangkan kemerdekaan, kita juga harus membangkitkan semangat itu dengan misi pembangunan,” kata Penjabat Sekretaris Daerah Kotim Masri di Sampit, Selasa.
Masri memimpin upacara peringatan HKN ke 117 yang dilaksanakan di halaman kantor Bupati Kotim. Kegiatan ini diikuti oleh aparatur sipil negara (ASN) pemerintah daerah setempat.
Dalam kesempatan itu Masri membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid yang menyampaikan bahwa HKN bukan sekadar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional.
“Kita sedang membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah,” ucapnya.
Ia menyebut, bahwa 117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahirlah sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan.
Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing, bahwa kemajuan hanya mungkin dicapai bila masyarakat Indonesia bangkit berdiri di atas kekuatan sendiri.
Namun, kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup. Masyarakat dituntut untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman.
“Zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks, disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global dan ancaman terhadap kedaulatan digital. Untuk itu kita tetap membutuhkan semangat kebangkitan nasional itu,” imbuh Masri.
Baca juga: Disnakertrans Kotim dorong hilirisasi SDA sejalan peningkatan SDM
Masri melanjutkan, saat ini batas-batas geografis semakin kabur dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan.
Di tengah arus besar itu, Indonesia tidak berdiri terombang-ambing, tidak pula berdiri di tepi sebagai penonton. Sejak awal, para pendiri bangsa telah meletakkan prinsip yang menjadi jangkar dalam menghadapi dunia politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Dalam arus globalisasi yang semakin kuat, merupakan suatu yang patut disyukuri bahwa Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian.
“Hal itu tak lepas dari prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang telah menjadi pedoman sejak awal kemerdekaan, senantiasa menuntun langkah Indonesia,” lanjutnya.
Di tengah polarisasi dunia, Indonesia mengambil posisi sebagai trusted partner (mitra terpercaya) yang bebas dalam menentukan kepentingan nasional dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak.
Prinsip inilah yang menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional. Kehadiran Indonesia di pentas global bukan sekadar untuk menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga untuk membawa gagasan dan solusi yang memberi manfaat bersama.
Di tengah dunia yang terus menghadapi ketidakpastian, Indonesia tampil sebagai mitra dialog yang mampu menjembatani kepentingan. Semangat inilah yang juga tercermin dalam setiap langkah kebangkitan nasional di dalam negeri.
Indonesia menapaki jalur pembangunan yang tidak semata terfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata.
“Ini merupakan sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan rakyat dan hal ini bukan hanya tugas dari pemerintah pusat tapi juga kita yang di daerah agar kita turut berjuang untuk Indonesia yang lebih baik kedepannya,” demikian Masri.
Baca juga: DPRD Kotim siapkan PAW Ahyar Umar
Baca juga: Komisi I DPRD Kotim komitmen perjuangkan nasib tenaga kontrak
Baca juga: Education Expo Sampit 2025 ajang perkuat sinergi lembaga pendidikan