Sampit (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar Gebyar Posyandu Presisi sebagai bentuk kontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayah setempat.
“Gebyar Posyandu Presisi ini adalah kegiatan dalam rangka percepatan penanganan stunting dan kegiatan ini merupakan inisiasi dari Kapolda Kalteng dan dilaksanakan serentak di seluruh Polres jajaran di Kalteng,” kata Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain di Sampit, Kamis.
Gebyar Posyandu Presisi Polres Kotim dipusatkan di Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara Polres Kotim dan pemerintah daerah setempat.
Resky menyampaikan sasaran dari kegiatan ini terutama adalah ibu hamil dan balita, selain itu pihaknya juga memberikan pelayanan terhadap warga lanjut usia (lansia) dan posbindu, dengan target peserta sebanyak 354 orang.
Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pelayanan posyandu, pemeriksaan tumbuh kembang anak meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, edukasi gizi dan pemberian vitamin serta makanan tambahan.
Kegiatan ini melibatkan personel Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) Polres Kotim, anggota Bhayangkari Cabang Sampit, dan tenaga kesehatan Puskesmas Ketapang 2.
“Layanan utama kita adalah melakukan pendataan stunting kemudian kegiatan-kegiatan seperti pengukuran berat dan tinggi badan, kami juga mengedukasi masyarakat terkait bagaimana kita bisa bersama-sama mengatasi stunting,” sebutnya.
Baca juga: Jalan di ujung landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit segera ditutup
Dalam kegiatan itu, ia juga menyampaikan terkait pemanfaatan perusahaan besar swasta (PBS) dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi stunting yang disebabkan kekurangan gizi.
Keterbatasan anggaran pemerintah ditambah adanya kebijakan efisiensi anggaran, sehingga program MBG di Kotim belum bisa berjalan optimal. Sejauh ini baru ada satu dapur umum yang hanya bisa menyediakan sekitar 3.000-3500 porsi makanan.
“Maka dari itu, kami mencoba menyampaikan ini dengan harapan ada sumbangsih dari PBS yang bisa ikut serta dalam melaksanakan program MBG, tapi tentunya ini perlu proses dan keterlibatan pemerintah daerah,” demikian Resky.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim Masri menyatakan bahwa pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan Gebyar Posyandu Presisi yang digelar Polres Kotim.
Ia menjelaskan, bahwa percepatan penurunan stunting bukan hanya program Pemkab Kotim tetapi merupakan program nasional dan untuk mewujudkan itu perlu kolaborasi semua pihak.
“Kegiatan ini adalah kegiatan pertama yang dilaksanakan secara terpadu oleh Polres Kotim dan Pemkab Kotim, diharapkan kegiatan ini bisa diprogramkan setiap triwulan nanti pemerintah daerah pasti akan mendukung melalui Dinas Kesehatan,” ucapnya.
Masri menambahkan, dengan menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin diharapkan upaya dalam percepatan penurunan stunting semakin tepat sasaran dan mampu menggugah partisipasi masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya stunting.
“Dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penanganan stunting, hal itu penting disamping kita memberikan makanan tambahan,” demikian Masri.
Baca juga: Pertanian Kotim sangat terbantu dukungan pemerintah pusat
Baca juga: Disdik Kotim berkomitmen selaraskan program pendidikan
Baca juga: DPMD Kotim siapkan SK pemberhentian sementara Kades Baampah