Palangka Raya masuk 10 kota paling toleran di Indonesia kategori luar Pulau Jawa

id fairid naparin,palangka raya,kalteng,kalimantan tengah

Palangka Raya masuk 10 kota paling toleran di Indonesia kategori luar Pulau Jawa

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Kota Palangka Raya yang merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ditetapkan masuk 10 kota paling toleran di Indonesia untuk wilayah di luar Pulau Jawa.

"Dengan skor 5,22, Palangka Raya menjadi satu-satunya kota di Kalimantan Tengah yang berhasil masuk dalam 10 besar kota paling toleran di Indonesia untuk daerah luar Pulau Jawa," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Selasa.

Dia mengatakan, predikat itu menunjukkan pengamalan nilai-nilai budaya lokal yang merupakan bagian dari falsafah Provinsi Kalteng "Huma Betang" menjadi penguat dalam membangun kehidupan sosial masyarakat.

Fairid menambahkan, bahwa capaian ini tak lepas dari peran budaya lokal Kalimantan Tengah, khususnya falsafah Huma Betang yang menanamkan semangat hidup berdampingan secara damai di tengah perbedaan.

“Huma Betang bukan hanya warisan budaya, tetapi menjadi pondasi yang terus menginspirasi cara kita hidup bersama dengan saling menghormati,” katanya.

Baca juga: Palangka Raya masuk 10 kota paling toleran di Indonesia kategori luar Pulau Jawa

Wali Kota Palangka Raya dua periode ini mengatakan, keberhasilan Kota Palangka Raya masuk 10 besar Kota Paling Toleran berdasarkan Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 untuk wilayah luar Pulau Jawa ini didasarkan data yang dirilis oleh Setara Institute.

Dia mengatakan, berdasarkan data tersebut, peringkat pertama kota paling toleran di luar Pulau Jawa ditempati kota Singkawang dengan skor indeks 5,42, disusul Pematang Siantar dengan skor 6,115, Manado dengan skor 5,912, Kupang dengan skor 5,853 dan Ambon dengan skor 5,84.

Kemudian keenam adalah Denpasar dengan skor 5,676, Banjarmasin dengan skor 5,647, Tomohon dengan skor 5,44, Pontianak dengan skor 5,251 dan Kota Palangka Raya dengan skor 5,222.

"Keberhasilan ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga kerukunan antara umat beragama serta menghormati keberagaman," katanya.

Dia pun mengapresiasi keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, dan lembaga pemerintah, dalam membangun ruang sosial yang inklusif dan bebas dari diskriminasi.

Dia mengungkapkan, penilaian IKT 2024 dilakukan berdasarkan empat indikator utama, yakni regulasi pemerintah, regulasi sosial, tindakan nyata dari pemerintah daerah, serta kondisi demografi sosio-keagamaan.

Meskipun Kota Singkawang menempati posisi teratas dengan skor 6,42, posisi Palangka Raya yang berada di peringkat ke-10 tetap menjadi bukti bahwa kota ini terus menunjukkan performa unggul dalam hal toleransi dan keberagaman.

Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan yang menjunjung tinggi prinsip keadilan sosial, persamaan hak, dan penghormatan terhadap kebebasan beragama.

“Ini bukan hanya capaian statistik, tetapi cerminan dari semangat hidup masyarakat Kota Palangka Raya yang saling menjaga dalam damai,” pungkas Fairid.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya sukses turunkan angka prevalensi stunting

Baca juga: RSUD Palangka Raya-BPJS Ketenagakerjaan lindungi tenaga kerja non-ASN lewat Jamsostek

Baca juga: BPJS Kesehatan - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palangka Raya perkuat sinergi program jaminan sosial


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.