Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengaktifkan pos komando (posko) dan pos lapangan (poslap) Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2025 yang tersebar di 77 lokasi.
"Karhutla merupakan jenis bencana slow-onset yang berkembang secara bertahap. Oleh karena itu pengendalian efektif harus dimulai sejak tahap pencegahan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kalimantan Tengah (Kalteng) Leonard S. Ampung di Palangka Raya, Rabu.
Hal itu dia sampaikan saat memimpin apel aktivasi posko dan poslap di Halaman Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng.
Pemprov mengaktifkan Satgas Karhutla selama 120 hari ke depan di 77 lokasi yang tersebar di 76 desa maupun kelurahan, 52 kecamatan, 13 kabupaten, dan satu kota. Seluruh titik tersebut mencakup posko dan poslap yang bekerja secara terintegrasi.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan penanganan darurat. Pencegahan dan mitigasi melalui deteksi dini harus diperkuat," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Kalteng sidak RSUD Doris Sylvanus pastikan layanan kesehatan optimal
Lebih lanjut Leonard menjelaskan aktivasi posko dan poslap merupakan wujud nyata kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau 2025.
Hal ini menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut Kalteng mulai memasuki musim kemarau pada 11 Juni 2025, dengan puncak musim kemarau diperkirakan pada Juli hingga Agustus dan berlangsung hingga 20 Oktober 2025.
"Peringatan ini menjadi atensi serius dari Gubernur Kalteng Agustiar Sabran yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan semua elemen dalam menghadapi bahaya karhutla," tuturnya.
"Posko provinsi bertugas mengoordinasikan operasional, perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, hingga evaluasi pengendalian karhutla. Sementara itu pos lapangan melaksanakan patroli, sosialisasi, pengecekan sumber air, pembasahan lahan, serta pemadaman awal jika terjadi kebakaran," tambahnya.
Ia mengharapkan seluruh anggota posko dan poslap melaksanakan tugas dengan disiplin, menjaga kekompakan dan kesehatan, serta selalu menggunakan alat pelindung diri sesuai prosedur.
Baca juga: Tinjau SMAN 3 Palangka Raya, Gubernur Kalteng evaluasi sarpras penunjang pendidikan
Baca juga: Antisipasi layanan publik lamban, Gubernur Kalteng sidak Samsat
Baca juga: Gubernur Kalteng dorong hilirisasi tambang dan sawit di wilayah barat