DPRD Palangka Raya sebut sinergi antar pemangku kepentingan kunci atasi dampak perpindahan penduduk

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit Widodo menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengelola dampak urbanisasi di kota ini.

"Setiap tahun Kota Palangka Raya menerima banyak pendatang dari berbagai daerah, baik yang mengikuti keluarga maupun merantau sendiri," katanya di Palangka Raya, Minggu.

Dia mengingatkan, bertambahnya penduduk harus diikuti dengan langkah-langkah kolaboratif yang tepat agar berbagai permasalahan seperti kemacetan, keterbatasan hunian, dan kebutuhan lapangan kerja dapat diatasi bersama.

“Penanganan urbanisasi harus melibatkan berbagai pihak agar pelayanan publik dan tata kota dapat berjalan efektif, serta pengawasan yang ketat bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif,” ucapnya.

Sigit juga mengungkapkan, sebagai pusat pemerintahan provinsi, Palangka Raya perlu membangun kemitraan lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha dan masyarakat, agar perubahan demografis dapat dikelola dengan baik.

Dengan demikian, masyarakat lokal dan pendatang bisa menikmati kesempatan kerja yang layak demi meningkatkan kesejahteraan keluarga masing-masing.

“Keseimbangan antara pembangunan dan kualitas hidup warga harus jadi fokus utama, dan kebijakan harus berbasis data serta kondisi riil di lapangan,” ujarnya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengajak masyarakat untuk aktif menyampaikan aspirasi agar pembangunan di Palangka Raya berjalan sesuai kebutuhan dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan kolaborasi yang kuat, urbanisasi di Palangka Raya dapat dikelola secara tertata dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi semua pihak,” demikian Sigit.