Akibat kuota penuh, warga asal Pulpis gagal periksa ke poli spesialis jantung

id Poli Jantung,RSUD dr Doris Sylvanus,Kalteng,Desa Parahangan,Bukit Rawi,Kalimantan Tengah,Suyuti Syamsul

Akibat kuota penuh, warga asal Pulpis gagal periksa ke poli spesialis jantung

Akibat kuota penuh, warga asal Pulpis gagal periksa ke poli spesialis jantung. ANTARA/HO-AI

Distribusi dilakukan semata-mata untuk kenyamanan dan keselamatan pasien," kata Suyuti Syamsul.

Pulang Pisau (ANTARA) - Seorang warga asal Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah terpaksa menelan kekecewaan setelah gagal mendapatkan layanan pemeriksaan di poli spesialis jantung RSUD dr. Doris Sylvanus, Palangka Raya. Pasalnya, kuota pasien yang dilayani pada hari itu hanya 20 orang saja dan telah dinyatakan penuh sejak pagi.

Warga tersebut mengaku sudah menempuh perjalanan cukup jauh dari Desa Parahangan, Kabupaten Pulpis demi mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan dari Puskesmas Bukit Rawi, Kabupaten Pulpis untuk memeriksa penyakit jantung yang di deritanya. Namun setibanya di rumah sakit rujukan utama di Kalimantan Tengah itu sekitar pukul 10.30 WIB, petugas menyampaikan bahwa pendaftaran pasien telah ditutup karena kapasitas hari itu telah melebihi batas.

"Saat saya ingin memberikan hasil rujukan puskesmas ke RSUD dr. Doris Sylvanus, Palangka Raya, tiba-tiba petugas menyampaikan pendaftaran pasien telah ditutup karena kapasitas hari itu telah melebihi kuota, dan diminta untuk datang kembali esok harinya," kata Naece saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Senin.

Ia mengungkapkan, bawa bukan hanya dia saja yang ingin berobat rujukan ke Poli Jantung, ada beberapa pasien juga yang nasibnya sama seperti dia, sehingga membuat mereka merasa kecewa bercampur kebingungan dengan pelayanan rumah sakit rujukan utama di Kalimantan Tengah itu yang membatasi hanya 20 orang saja per hari dari pukul 07.00 - 11.00 WIB.

Selain itu, saat dikonfirmasi ANTARA Kalteng, Plt Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya Suyuti Syamsul, mengatakan, bahwa kuota dibuat agar pasien bisa terdistribusi dengan baik, jadi tidak hanya menumpuk dihari tertentu.

"Distribusi dilakukan semata-mata untuk kenyamanan dan keselamatan pasien," kata Suyuti Syamsul.

Suyuti yang juga Kadinkes Pemprov Kalteng itu menambahkan, bahwa kebijakan ini sudah lama disosialisasikan termasuk ke RS rujukan dan BPJS Kesehatan.

Ia meminta bagi masyarakat yang melakukan pemeriksaan rujukan untuk terleih dahulu mendaftar melalui online, yakni Aplikasi JKN Mobile.

"Intinya kami hanya ingin terus berupaya meningkatkan kapasitas dan pelayanan. Semoga dari permasalahan ini menjadi pengingat pentingnya sistem rujukan dan manajemen antrean pasien yang lebih transparan dan terintegrasi, agar tidak ada lagi pasien dari daerah yang harus pulang dengan tangan hampa meski sudah menempuh jarak jauh," demikian Suyuti Syamsul.


Pewarta :
Uploader : Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.