Disperindagkop Kobar: Beberapa komoditas pangan mengalami fluktuasi harga

id pemkab kobar, fluktuasi harga, harga pangan, pangkalan bun, kotawaringin barat

Disperindagkop Kobar: Beberapa komoditas pangan mengalami fluktuasi harga

Pasar tradisional Indrasari Pangkalan Bun, Senin (23/6/2025). (ANTARA/Safitri RA)

Pangkalan Bun (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah menyatakan pergerakan harga sejumlah komoditas terjadi cukup signifikan.

"Mayoritas harga komoditas menunjukkan kestabilan, meskipun terdapat fluktuasi tajam pada beberapa komoditas hortikultura, terutama cabai," kata Kabid Perdagangan Disperindagkop Kobar M. Suhendra di Pangkalan Bun, Senin.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan cabai merah besar dan cabai merah keriting mengalami lonjakan dari Rp50.000 menjadi Rp75.000 per kilogram.

Sementara cabai rawit merah juga meningkat tajam dari Rp50.000 menjadi Rp90.000/kg, dengan rata-rata mingguan mencapai Rp80.000 dan koefisien variasi (KoVar) tertinggi sebesar 25%.

Sedangkan, cabai rawit hijau tercatat paling stabil dengan harga tetap di angka Rp80.000/kg sepanjang minggu.

"Cabai rawit merah naik sebesar 77,78%, cabai rawit hijau 60%, dan cabai merah keriting 14,58%, serta cabai merah besar justru turun 1,79% dari harga rata-rata minggu sebelumnya," ucapnya.


Baca juga: Tingkatkan partisipasi masyarakat bayar pajak, Bapenda Kobar gencarkan program Sasah

Selain cabai, komoditas lainnya terdapat pola harga yang berfluktuasi namun cenderung menurun di antaranya bawang merah dan bawang putih.

"Harga bawang merah sempat turun ke Rp40.000/kg sebelum kembali naik ke Rp50.000/kg. Bawang putih mengalami penurunan hingga Rp40.000/kg di akhir minggu," sebutnya.

Suhendra menyampaikan, fluktuasi harga adalah bagian dari dinamika pasar, tetapi stabilitas harga tetap menjadi prioritas pihaknya dalam menjaga ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.

“Kami terus berupaya menjaga keseimbangan antara suplai dan permintaan, agar harga bapok tetap terkendali dan tidak membebani masyarakat,” demikian Suhendra.


Baca juga: Siswa sekolah binaan PT GSIP AMR, Fayaz raih medali emas olimpiade nasional Bahasa Inggris

Baca juga: RSSI operasikan paviliun ramin kelas 1 kebidanan untuk tingkatkan pelayanan

Baca juga: Disperindagkop Kobar tingkatkan pendampingan Koperasi Merah Putih


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.