D3 Farmasi UMPR gelar bazar pharma preneur, kewirausahaan berbalut kefarmasian

id Palangka Raya, formasi, umpr, Kalimantan Tengah, Kalteng

D3 Farmasi UMPR gelar bazar pharma preneur, kewirausahaan berbalut kefarmasian

D3 Farmasi UMPR gelar bazar pharma preneur, kewirausahaan berbalut kefarmasian (ANTARA/HO-Humas UMPR)

Palangka Raya (ANTARA) - Program Studi D3 Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) menggelar kegiatan bazar akademik bertajuk Pharma Preneur, Selasa (24/6) sebagai refleksi dari mata kuliah Kewirausahaan dan Praktikum Solid yang menjadi ajang mahasiswa untuk mengasah keterampilan wirausaha dalam bidang kefarmasian secara langsung.

Acara ini dibuka secara simbolis oleh Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan UMPR apt Evi Mulyani MFarm di Palangka Raya, Selasa yang juga memberikan apresiasi penuh terhadap kreativitas mahasiswa.

"Sinergi antara ilmu farmasi dan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa, meskipun masih berada di tingkat diploma. Ia berharap kegiatan ini terus berlanjut sebagai ruang pembelajaran kreatif dan ekspresif," katanya.

Dia menerangkan, kegiatan seperti ini memberi warna baru dalam proses belajar. Mahasiswa tidak hanya belajar teori pembuatan obat, tetapi juga bagaimana mengemas, mempromosikan, dan menjual produk dengan cara yang menyenangkan dan menarik.

D3 Farmasi UMPR gelar bazar pharma preneur, kewirausahaan berbalut kefarmasian (ANTARA/HO-Humas UMPR)

Turut hadir pada acara itu Kaprodi D3 Farmasi sekaligus dosen pengampu mata kuliah Praktikum Solid, Apt Syahrida Dian Ardhany SFarm MSc serta dosen pengampu kewirausahaan, Dibyo Waskito Guntoro MPd.

Dibyo Waskito Guntoro mengungkapkan bahwa kegiatan ini dalam mata kuliah Kewirausahaan yang diampunya telah berjalan selama empat tahun dan menjadi ruang ekspresi sekaligus tantangan tersendiri bagi mahasiswa dalam menerapkan teori kewirausahaan di dunia farmasi.

“Tahun ini kami fokus pada pengembangan produk farmasi yang bisa dikemas dengan pendekatan kreatif. Tema Pharma Preneur menekankan pentingnya strategi pemasaran dan inovasi, terutama dalam hal packaging,” jelasnya.

Menariknya, mahasiswa juga tampil dengan cosplay bertema anime untuk menarik perhatian pasar generasi Z.

“Ini bukan sekadar pameran, tapi juga ajang untuk mengasah daya jual dan komunikasi mereka,” tambahnya.

Produk-produk yang ditampilkan merupakan hasil dari praktikum pembuatan sediaan solid, seperti kapsul, tablet, hingga inovasi kemasan ramah anak. Penilaian dilakukan berdasarkan presentasi produk dan respon pengunjung bazar.

Ia juga menyampaikan bahwa kolaborasi antar mata kuliah menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini.

“Kami ingin mahasiswa belajar lintas disiplin. Jadi tidak hanya soal obat, tapi juga desain kemasan, psikologi konsumen, sampai cara mereka meyakinkan pembeli. Ini semua bagian dari pendidikan kewirausahaan yang menyeluruh,” ujar Dibyo.

Salah satu peserta, Restiana, mahasiswa semester 4 D3 Farmasi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat membantu mereka memahami proses bisnis secara nyata, dari produksi hingga pemasaran.

“Biasanya kami belajar di laboratorium dan kelas, tapi lewat bazar ini kami bisa langsung mencoba bagaimana rasanya menjual produk buatan sendiri. Seru banget! Apalagi kami disini bebas berekspresi, saaya berharap semoga kegiatan ini akan terus ada setiap tahunnya,” ujar Restiana.


Pewarta :
Editor : Rendhik Andika
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.