Kuala Kapuas (ANTARA) - Kepala Perum Bulog Cabang Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, Akhmad Ronni Anwar, menyebutkan bahwa penyerapan gabah dan beras triwulan pertama hingga Juli 2025, sudah tercapai 93 persen dari target total 2.521.336 ton.
“Untuk penyerapan gabah di tingkat petani sendiri dari target 939.630 ton, dan terealisasi 956.931 ton. Sedangkan beras, dari target 2.019.750, terealisasi 1.846.750,” kata Akhmad Ronni Anwar di Kuala Kapuas, Senin.
Saat ini, dari target total keseluruhan penyerapan tersebut, baik gabah dan beras sebanyak 2.521.336 ton dan sudah terealisasi 2.356.699 ton.
Hal itu disampaikan Kabulog Cabang Kapuas ini, setelah menghadiri panen padi bersama Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, Bupati Kapuas, Muhammad Wiyatno, serta sejumlah instansi terkait lainnya di Desa Terusan Makmur, Kecamatan Bataguh.
Lebih lanjut disampaikannya, pihaknya akan terus berupaya mengejar target yang telah ditentukan pusat, agar penyerapan gabah maupun beras sesuai dengan harapan dalam rangka mendukung swasembada pangan di daerah setempat.
Dalam penyerapan gabah dan beras di wilayah setempat, pihaknya juga menggandeng TNI dan penyuluh pertanian di kabupaten setempat, dalam mendukung program pusat tersebut.
Baca juga: Disarpustaka Kapuas pacu pembinaan perpustakaan desa
Berdasarkan wilayah penyerapan Bulog sendiri, yaitu di wilayah Terusan sebagian besar hampir 60 persen, Tamban Catur kurang lebih 30 persen dan sisanya 10 persen di wilayah Palingkau, Kecamatan Kapuas Murung.
“Jadi total serapan kita yang paling besar di wilayah Terusan itu. Ke depan di musim panen ini, kita juga sudah mulai menyerap lagi Gabah di wilayah Terusan Makmur, per hari ini kita sudah menyerap kurang lebih tiga puluh empat ton dengan harga 6.500 per kilogram,” katanya.
Ronni menyebutkan, terkait kendala di lapangan untuk melakukan penyerapan gabah dan beras di wilayah setempat, yakni adanya persaingan pembelian Gabah antara Bulog dan pihak tengkulak.
“Karena tengkulak ini sebagai besar sudah menanamkan modal ke pihak petani, baik berupa bantuan modal usaha, bibit dan sarana pendukung lainnya. Sehingga terjadi peningkatan penjualan harga Gabah ditingkat petani bawah yang seharusnya ditetapkan pemerintah enam ribu lima ratus rupiah perkilogram,” terangnya.
Ditambahkan, untuk stok beras sendiri di gudang Bulog Kapuas tersedia sebanyak 5.500 ton.
“Itu cukup untuk melayani penyaluran bantuan pangan, TNI-Polri dan lainnya cukup untuk lima bulan ke depan,” demikian Ronni.
Baca juga: Disarpustaka Kapuas perkenalkan program Pocadi kepada mahasiswa UGM
Baca juga: Disarpustaka salurkan ribuan buku untuk desa dan rumah ibadah di Kapuas
Baca juga: Kapuas tunggu petunjuk pelaksanaan transmigrasi nasional
