Pemprov Kalteng bantu 30 petani di Kapuas melalui SLPHT

id pemprov kalteng, dinas tphp kalteng, petani cabai kalteng, sekolah lapang pengendalian hama terpadu, slpht, kalimantan t

Pemprov Kalteng bantu 30 petani di Kapuas melalui SLPHT

Petani cabai di Desa Pulau Telo, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas mengikuti sekolah lapang, Rabu (1/10/2025). ANTARA/HO-DTPHP Kalteng

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membantu 30 petani cabai di Desa Pulau Telo, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas meningkatkan kemampuan dengan mengikuti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kalteng Rendy Lesmana di Palangka Raya, Rabu, mengatakan, sekolah lapang salah satu yang dianggap solutif dalam upaya pengelolaan organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman cabai.

"Serangan hama pada tanaman cabai apabila tidak dikendalikan secepat mungkin dapat menyebabkan kehilangan hasil panen," jelasnya.

Pihaknya ingin agar 30 petani ini dapat meningkatkan pengetahuan dalam budi daya cabai dengan konsep pengendalian hama terpadu, meningkatkan pengetahuan, serta kemampuan dan keahlian dalam menganalisa data dan informasi agro ekosistem.

Sekolah lapang menjadi sarana strategis dalam melatih petani agar memiliki keterampilan dalam pengendalian hama untuk meningkatkan kualitas dan produksi tanaman.

Baca juga: Pemprov Kalteng kirim 123 atlet ikuti Pornas Korpri XVII

Upaya ini juga sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budi Daya Tanaman, di mana Pasal 20menetapkan perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

PHT merupakan sistem perlindungan tanaman yang erat kaitannya dengan usaha pengamanan produksi mulai dari pra-tanam, pertanaman, sampai pascapanen.

Lebih lanjut Rendy Lesmana memaparkan OPT sangatlah kompleks yang terjadi dari interaksi antara komponen-komponen agroekosistem dan campur tangan manusia dalam mengelolanya, sehingga diperlukan cara yang lebih efisien, efektif, dan bersahabat dengan lingkungan.

"Konsep pengendalian hama terpadu merupakan jawaban alternatif yang memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dalam mengatasi masalah OPT," ujarnya.

Baca juga: BPJS-Pemprov Kalteng kerja sama peningkatan keaktifan peserta JKN

Baca juga: Optimalkan Pena Kalteng, Disdik ajak masyarakat kawal MBG

Baca juga: Pemprov Kalteng tingkatkan kualitas guru PAUD dengan program kuliah gratis


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.