Dinas Kesehatan Pulang Pisau beri pelatihan penyedia MBG

id Pemkab Pulang Pisau, kalteng, Pulang Pisau, mbg, sppg, bgn, makan bergizi gratis, kesehatan

Dinas Kesehatan Pulang Pisau beri pelatihan penyedia MBG

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Pande Putu Gina. ANTARA/Dita Marsena

Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah dr Pande Putu Gina mengatakan pihaknya telah memberikan pelatihan bagi penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG) agar makanan yang disajikan kepada penerima manfaat benar-benar bersih, aman, serta memenuhi standar kesehatan secara menyeluruh.

“Kami juga menjelaskan cara memasak agar kandungan gizinya tetap terjaga dan tidak berkurang,” kata Pande di Pulang Pisau, Sabtu.

Ia menambahkan, di dalam pelatihan juga menekankan aspek sanitasi dan pencegahan risiko keracunan makanan. Dirinya mengatakan bahwa aspek sanitasi sangat penting mengingat penyedia MBG kerap memasak dalam jumlah besar yang membutuhkan pengawasan ekstra agar kualitas tetap aman untuk dikonsumsi.

“Contohnya, untuk seribu porsi dimasak tengah malam lalu disajikan pukul 10 pagi. Jika pengolahan tidak benar, bisa timbul kuman, itu yang kami jaga agar tidak terjadi keracunan,” ujar Pande.

Pande menjelaskan, untuk pengawasan berkelanjutan kepada penyedia MBG bukan menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan karena kontrak penyedia langsung dilakukan dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

Ia menjelaskan sebelum kontrak, penyedia wajib diverifikasi terkait kelayakan dapur, pengolah makanan, serta keikutsertaan dalam penyuluhan keamanan pangan.

“Artinya jika terjadi sesuatu di kemudian hari bukan tanggung jawab kami. Dinas Kesehatan hanya memberikan penyuluhan agar sesuai standar dalam membuat makanan sehat, aman, dan bergizi,” jelasnya.

Baca juga: Berikut lokus stunting di Kahayan Hilir

Ia mengingatkan pentingnya kondisi kesehatan pengolah makanan, jika ada pekerja mengalami gangguan pencernaan, batuk, atau pilek, sebaiknya tidak dilibatkan dalam pengolahan karena berpotensi menjadi sumber penyebab masalah kesehatan.

Pande juga menyebutkan sumber air yang digunakan untuk memasak harus menjadi perhatian penting. Menurutnya beberapa kasus di daerah lain menunjukkan keracunan makanan kerap dipicu air tercemar sehingga penyedia MBG diminta selalu memperhatikan kualitas air.

“Sumber keracunan lain juga bisa muncul jika jarak antara makanan dibuat dengan waktu penyajian terlalu lama, terutama lebih dari empat jam,” ungkapnya.

Ia menegaskan, potensi tumbuhnya bakteri sangat tinggi apabila makanan disimpan terlalu lama sebelum disajikan. Penyedia MBG diingatkan selalu menjaga kebersihan serta menerapkan standar pengolahan yang benar demi keselamatan konsumen.

“Itulah sebabnya penyedia harus benar-benar disiplin menjaga kebersihan, waktu penyajian, serta memastikan makanan tetap aman dikonsumsi,” demikian Pande Putu Gina.

Baca juga: Wabup Pulang Pisau serukan penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan nyata

Baca juga: Komisi IV DPR-RI sebut masih ada desa berstatus kawasan hutan

Baca juga: Bapenda Pulang Pisau sosialisasikan opsen PKB dan BBNKB


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.