Sampit (ANTARA) - Banjir rob merendam SDN Kunjung Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengganggu kegiatan belajar mengajar, disertai ancaman keselamatan akibat buaya berkeliaran di lingkungan sekolah.
"Menurut keterangan warga, buayanya sekitar tiga meter lebih. Jadi selain banjir, ini juga terkait ancaman keselamatan. Kami sangat prihatin," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Rabu.
SDN Kunjung Lampuyang terletak di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit. Desa ini berjarak sekitar 17 kilometer dari pantai di Desa Ujung Pandaran.
Sekolah ini memang sering terendam banjir saat musim hujan, termasuk saat terjadi rob atau pasang air laut seperti sekarang ini. Air masuk merendam lantai ruang kelas.
Beberapa hari terakhir banjir rob merendam sekolah tersebut. Kondisi ini ditambah curah hujan meningkat di wilayah selatan atau pesisir setempat.
Senin (13/10) lalu ketinggian debit air kurang lebih 15 cm, sedangkan hari Rabu ini pukul 12.35 WIB debit air naik menjadi sekitar 25cm atau selutut orang dewasa. Meski begitu, kegiatan belajar mengajar di sekolah ini tetap di laksanakan sehingga peserta didik harus belajar di tengah banjir merendam lantai ruang kelas mereka.
Baca juga: Gaya hidup membuat remaja semakin rentan diabetes
Munculnya buaya di sekitar sekolah menimbulkan kekhawatiran warga dan pihak sekolah. Warga pun berinisiatif memasang papan untuk menghalangi buaya masuk ke pekarangan mereka.
Multazam mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan camat setempat terkait perkembangan ini. Multazam bersama timnya juga meluncur ke lokasi untuk melakukan kaji cepat kondisi di lapangan.
Kabar kemunculan buaya juga menjadi perhatian pihaknya. BPBD prihatin dan khawatir predator ganas itu akan mengancam keselamatan peserta didik.
Multazam mengaku sudah menyampaikan perkembangan kondisi di lapangan kepada pimpinan. Ini akan menjadi perhatian bersama dalam menyikapi kondisi di lapangan terkait keselamatan, termasuk kemungkinan meliburkan sekolah.
"Ini juga sudah kami sampaikan juga ke Dinas Pendidikan. Mudah-mudahan ada diatensi, khusus di sekolah tersebut agar dibantu supaya benar-benar layak untuk mereka sekolah," demikian Multazam.
Baca juga: Reses DPRD Kotim dikagetkan pengunduran diri Lurah Tanah Mas
Baca juga: Kadin Kotim minta Agrinas utamakan kearifan lokal dalam pengelolaan lahan sitaan negara
Baca juga: DPRD Kotim dorong OPD tuntaskan program fisik sebelum akhir tahun
