Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Rumah Sakit (RS) Pratama Parenggean segera menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan ambulans untuk mengangkut pakan ayam.
“Kami berharap agar pihak Dinkes dan RS Parenggean segera mengecek kebenaran berita ini dan menindak siapa pun yang menyalahgunakan ambulans. Ini harus jadi perhatian serius bagi semua operator atau petugas ambulans,” kata Anggota Komisi III DPRD Kotim, Sihol Parningotan Lumban Gaol di Sampit, Kamis.
Hal ini ia sampaikan berkaitan dengan video yang beredar di media sosial menunjukkan mobil ambulans berplat merah KH 9038 FH milik RS Pratama Parenggean tengah mengangkut sejumlah karung pakan ayam dari salah satu toko di Jalan Rahadi Usman.
Video tersebut viral dan memicu gelombang keprihatinan publik, karena kendaraan dinas yang seharusnya digunakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat, justru dipakai untuk kepentingan pribadi.
Gaol menegaskan, penggunaan kendaraan darurat kesehatan untuk kepentingan non medis adalah pelanggaran serius. Ia khawatir insiden ini akan mengikis kepercayaan dan kepedulian masyarakat terhadap ambulans.
“Penggunaan ambulans yang menyalahi aturan dengan alasan apa pun itu jelas keliru. Ambulans adalah kendaraan istimewa yang diprioritaskan karena membawa pasien atau keperluan darurat. Jika disalahgunakan, dampaknya bisa fatal,” tegasnya.
Baca juga: Perumdam Tirta Mentaya perbaiki pipa untuk kembalikan kapasitas tekanan air
Menurut Gaol, ambulans selama ini mendapat perlakuan khusus dari masyarakat karena dianggap membawa pasien atau keperluan darurat medis. Namun, jika ada oknum yang menyalahgunakan fungsinya, hal itu bisa memicu ketidakpedulian masyarakat .
Penyalahgunaan seperti ini berpotensi menyebabkan masyarakat abai ketika melihat ambulans melintas di kemudian hari, yang secara langsung dapat menghambat pelayanan darurat yang sesungguhnya.
Ia meminta Dinas Kesehatan maupun pihak Rumah Sakit Parenggean segera menindaklanjuti kasus ini dan memastikan kebenaran video yang beredar.
“Jika benar terbukti, maka oknum yang terlibat diberi sanksi tegas, bukan hanya untuk memberikan efek jera bagi pelaku tapi juga peringatan bagi yang lain agar tidak melakukan kesalahan yang sama,” demikian Gaol.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi saat dikonfirmasi, belum bersedia berkomentar. Namun kabarnya Dinas Kesehatan sedang menindaklanjuti informasi tersebut.
Baca juga: Pemkab Kotim segera tunjuk pengganti lurah yang mundur setelah dilantik
Baca juga: Legislator Kotim dorong pemkab evaluasi izin parkir dalam kota
Baca juga: Pemkab Kotim tegaskan keterbukaan informasi publik wujud tanggung jawab
