Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan tim gabungan masih menyisir kawasan hutan di Gunung Sumbing wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah guna memastikan kebakaran yang terjadi pada Minggu (11/8) sore telah benar-benar padam.

"Penyisiran masih dilakukan pada Senin pagi oleh 100 personel dari BPBD Kabupaten Wonosobo, Perhutani Kedu Utara, Polres Wonosobo, Kodim dan sukarelawan," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Berdasarkan pemantauan menggunakan teropong pada Senin pagi, masih terlihat titik asap di Petak 29-1 yang masuk wilayah Magelang karena masih ada tonggak kayu yang terbakar dan sedang dalam pemadaman.

Kebakaran hutan diinformasikan BPBD Kabupaten Wonosobo di Gunung Sumbing yang masuk wilayah Desa Banyumudal, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah pada Minggu (11/8) sore. Kawasan yang terbakar berada pada petak 28 RPH Klaseman, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Wonosobo, Kesatuan Pengelolaan Hutan Kedu Utara.

"Api diketahui muncul pukul 16.50 WIB dengan objek yang terbakar meliputi ilalang, serasah, dan sejumlah tanaman rimba berbagai jenis yang berfungsi sebagai hutan lindung," jelas Agus.

Menurut pantauan petugas bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), api diperkirakan bisa meluas karena faktor angin kencang. Namun, belum diketahui luas hutan dan lahan yang terbakar.

"Jumlah kerugian juga belum bisa dipastikan mengingat pantauan sementara masih terkendala kabut tebal serta sarana dan prasarana dan personel yang terbatas," katanya.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Temanggung melaporkan berdasarkan pemantauan belum ada api yang masuk ke wilayah Kabupaten Temanggung. BPBD Kabupaten Temanggung mengirimkan empat personel untuk mendukung pendataan dan pemadaman.
Baca juga: Kebakaran hutan di gunung Sumbing meluas
Baca juga: Helikopter belum bisa lepaskan bom air di Sindoro dan Sumbing
Baca juga: Hutan lereng Sumbing terbakar

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019