Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyebutkan konsumsi dan investasi akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi pada tahun depan yang dalam RAPBN 2020 ditetapkan mencapai 5,3 persen.

“Pada tahun 2020, Pemerintah menyusun asumsi ekonomi makro sebagai berikut: Pertama, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3 persen dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya,” kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas RAPBN 2020 beserta Nota Keuangannya di hadapan Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Jumat, menyebutkan inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat.

Kedua, lanjut Presiden dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPR Bambang Soesatyo, di tengah kondisi eksternal yang masih dibayangi oleh ketidakpastian, nilai tukar rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp14.400 per dolar Amerika Serikat.

“Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi. Dengan demikian, suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan berada di tingkat 5,4 persen,” kata Jokowi.

Ketiga, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sekitar 65 dolar Amerika Serikat per barel. Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditas global.

Keempat, melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, termasuk minyak dan gas bumi. “Target lifting minyak dan gas bumi di tahun 2020 diasumsikan masing-masing sebesar 734 ribu barel dan 1,19 juta barel setara minyak per hari,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden sebut SDM berkualitas modal penting masuk era ekonomi digital
Baca juga: Presiden sebut capaian pembangunan ekonomi lima tahun menggembirakan
Baca juga: Presiden ingatkan tantangan ekonomi makin berat, jangan lengah


Pewarta: Agus Salim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019