Mamuju (ANTARA) - Polda Provinsi Sulawesi Barat mengajak masyarakat untuk menghargai perbedaan dan tidak terpancing dan terpengaruh dengan berita-berita negatif dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak persatuan, kedamaian, dan kebersamaan sebagai bangsa yang bermartabat.

"Beragam itu sudah ada sejak dulu, jauh sebelum Indonesia menjadi sebuah negara," kata Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Hj Mashura di Mamuju, Selasa.

Baca juga: Jokowi tanggapi Papua: Emosi boleh, memaafkan lebih baik

Baca juga: Warga Papua di Riau bersama PWNU dan Polda ajak jaga toleransi


Baca juga: Wiranto sebut Papua sudah kondusif

Ia mengatakan, jauh sebelum agama-agama masuk ke tanah Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Papua nenek moyang telah mengajarkan tentang bagaimana bersikap saling menghargai dan menghormati.

"Sejak dulu, kita sudah bisa saling menghargai dalam keberagaman, baik itu dalam kehidupan keluarga, ataupun dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.

Indonesia merupakan negara beragama, bukan negara agama, kemudian berkembang menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

"Tapi Indonesia bukanlah negara muslim, karena Indonesia juga mengakui agama-agama yang lain seperti Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu," katanya.

Oleh karena itu, Polda Sulbar mengajak masyarakat agar ikut menyuarakan peduli Papua, tiada yang dibeda-bedakan semuanya sama.

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019