Bandung (ANTARA) - Anggota polisi yang menjadi korban akibat insiden saat aksi massa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Bripda Yudi Muslim telah menjalani operasi bedah plastik di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk membuang kulit mati akibat luka bakar.

Menurut dr Hardisiswo Soedjana dari RSHS Bandung operasi yang dilakukan yakni menambal beberapa bagian tubuh yang terkena luka bakar dengan kulit donor.

"Hampir mungkin 80 persen bisa ditambalkan, mudah-mudahan semuanya bisa hidup (kulitnya) sehingga tinggal sedikit mungkin yang tersisa," kata Hardisiswo usai melakukan operasi di RSHS, Kota Bandung, Kamis.

Selain itu, dia mengatakan beberapa bagian kulit Yudi yang terkena bakar juga tidak perlu dilakukan operasi. Karena, kata dia, di bagian lengan kanan dan lehernya sudah mengalami penyembuhan secara alami.

"Sehingga di bagian itu tidak diperlukan tindakan pembedahan, hanya dibersihkan saja dan dilakukan pemberian antibiotik," katanya.

Operasi Yudi kurang lebih berlangsung selama dua setengah jam. Mulai dari pukul 12.30 WIB, hingga selesai pada pukul 15.00 WIB.

Dia memperkirakan Yudi akan berangsur pulih hingga empat sampai lima hari ke depan. Jika sudah terlihat perkembangan hingga 100 persen, maka dalam sepekan Yudi dipersilakan pulang.

Namun, menurutnya, Yudi belum bisa segera kembali bertugas seperti kesehariannya sebagai aparat kepolisian. Dia menyebut Yudi perlu menjalani sejumlah proses penanganan lanjutan.

"Perlu rehabilitasi medis, perlu fisioterapis, perlu penanganan luka agar tidak kontraktur, jadi pergerakannya bisa banyak gitu," kata dia.

Sebelumnya, saat didiagnosa Yudi mengalami luka bakar hingga 13,5 persen pada beberapa bagian tubuh.

Sementara itu, untuk Bripda FA Simbolon,  polisi korban luka bakar yang juga dirawat di RSHS, kata dia hanya mengalami luka bakar 6,5 persen. Menurutnya kondisi Simbolon kini lebih baik karena tidak terlalu banyak mengalami luka bakar.

Simbolon, kata dia, juga akan menjalani operasi yang serupa dengan Yudi. Rencananya Simbolon akan menjalani operasi Jumat (23/8).

"Mungkin besok, rencananya jam 10.00 atau 11.00 WIB, Dia (Simbolon) terluka di leher dan sedikit tangan dan dada. Tapi tidak sedalam ini (Yudi)," kata Hardisiswo.

Sebelumnya pada Kamis (15/8), unjuk rasa damai gabungan aliansi mahasiswa se-Cianjur itu berujung dengan pembakaran ban bekas sebagai bentuk penolakan atas kinerja Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman.

Mendapati hal tersebut, sejumlah aparat kepolisian yang sejak pagi mengawal aksi berusaha menghalangi dan memadamkan ban bekas yang mulai menyala. Namun sebanyak empat aparat kepolisian yang diduga terkena percikan bensin langsung tersambar api.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019