Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Klimatologi Herizal mengatakan sangat kecil kemungkinannya partikel polutan dari arah PLTU Suralaya yang berada di barat kota Jakarta atau 5.89LS, 106.04 BT menurunkan kualitas udara ibu kota.

Herizal kepada wartawan di Jakarta, Jumat, mengatakan dalam beberapa waktu kondisi udara di Jakarta juga relatif aman.

"Kondisi polutan berupa partikulat PM2.5 pagi ini di titik pengamatan BMKG Kemayoran menunjukkan nilai 84.91 mikron yang secara pola harian memang biasa bernilai tinggi di pagi hari namun berangsur menurun menjelang siang hari," katanya.
Baca juga: Peringati Kemerdekaan, kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia

Sementara kadar PM2.5 termutakhir jam 14.00 WIB, kata dia, menunjukkan nilai 55.9 mikron atau masih aman karena nilai di bawah ambang batas 65 mikron.

Dia mengatakan secara klimatologis saat ini bulan Agustus dengan angin didominasi dari arah timur hingga tenggara menuju barat hingga barat laut, baik di dekat permukaan maupun pada ketinggian 3 ribu kaki.
Baca juga: Airvisual: Tiga wilayah Jakarta berudara sangat tidak sehat Jumat pagi

Keterangan Herizal itu dalam rangka menanggapi informasi yang luas beredar terkait kondisi cuaca buruk di daerah kota Bekasi pada Jumat akibat PLTU Batubara.

Disebut, PLTU itu mengeluarkan emisi yang dibawa angin membawa debu berukuran 2,5 micron dari arah Suralaya menuju Jakarta sehingga berakibat udara buruk dan langit terlihat memerah.
Baca juga: Ganjil-genap diperluas sepekan diklaim turunkan polusi udara 20 persen
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019