Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui Kantor IIPC Tokyo berkomitmen untuk menerapkan layanan "aftercare" untuk menjaga loyalitas investor Jepang.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi menyampaikan karakteristik investor negara Asia timur berbeda dengan investor negara lain karena mereka cenderung disiplin, teliti, dan penuh persiapan ketika memutuskan untuk berinvestasi.

"Kegiatan 'aftercare' semacam ini dapat menjaga loyalitas investor Jepang. Hal tersebut akan berdampak baik bagi pandangan investor Jepang terhadap Indonesia di tengah persaingan dengan negara kompetitor seperti Vietnam, Kamboja, Thailand dan Malaysia," ujarnya.

Imam menambahkan dalam berbagai kesempatan Kepala BKPM Tom Lembong menekankan pentingnya "aftercare service", "pro-active" dan "being approacheable" terhadap para investor.

Di samping itu, jajaran BKPM harus jujur dalam melakukan promosi dan memberikan informasi terkini terkait berbagai peluang investasi kepada investor, tapi juga menyampaikan kendala-kendala yang mungkin akan dihadapi oleh investor.

"Promosi yang baik adalah promosi yang tidak hanya menyasar kepada investor baru, tetapi juga harus 'pro-active' dan dapat memberikan kepuasan kepada para loyal investor yang sudah berinvestasi lama di Indonesia. Dengan terus diberikan perhatian dan informasi, selain dapat membuka peluang ekspansi usaha, para loyal investor ini akan bicara di komunitas bisnis mereka dan mempromosikan Indonesia sebagai tempat yang nyaman berinvestasi. Terlebih investor Jepang, yang sangat senang didatangi dengan 'personal approach'," jelas Imam.

BKPM sendiri aktif menggelar promosi investasi di negeri sakura. Melalui Kantor IIPC Tokyo bekerjasama dengan KBRI Tokyo dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), BKPM menyelenggarakan seminar bertajuk investasi di Tokyo dan Nagoya pekan lalu.

Kegiatan seminar investasi di Tokyo dan Nagoya bertujuan untuk memberikan informasi terbaru seputar peluang investasi, regulasi, dan fasilitas perpajakan terhadap investor loyal Jepang.

Para peserta yang hadir dalam seminar tersebut mayoritas merupakan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industri otomotif, suku cadang kendaraan bermotor, aerospace, petrokimia, industri makanan dan minuman, serta industri kreatif.

Hadir sebagai pembicara kunci yakni Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi yang menjelaskan peluang dan insentif investasi dan perwakilan dari MUFG Bank Jakarta dan Japan Indonesia Association (Japinda).

"Ada yang menarik dari kegiatan seminar di Tokyo dan Nagoya, awalnya kami ingin menyasar industri manufaktur besar Jepang yang berorientasi ekspor namun ternyata berdasarkan informasi dari asosiasi bisnis Jepang banyak juga perusahaan game dan animasi yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Tentunya setelah ini tim kami, IIPC Tokyo dan KBRI Tokyo akan terus mendalami dan mengawal investasi mereka," tutup Imam.

Baca juga: BKPM gencar promosi peluang investasi kepada investor Jepang

Baca juga: Gandeng Investor Jepang, Bluebird resmikan balai lelang kendaraan

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019