Jakarta (ANTARA) - Operator telekomunikasi Smartfren fokus membangun jaringan di lokasi ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Baca juga: Rayakan ultah ke-12, Smartfren gelar konser bertabur bintang Kpop

Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim, mengatakan telah mulai melakukan persiapan di wilayah Balikpapan dan Samarinda, dengan membangun infrastruktur.

"Kami sudah mulai tahun ini kami, 2-3 bulan lalu, kami baru menggarap Balikpapan, Samarinda, secara full. Tadinya hanya dalam network terbatas, tapi baru dua bulan lalu kami masuk secara full," ujar Djoko usai temu media "Smartfren WOW Concert" di Jakarta, Selasa.

Vice President Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo mengatakan Smartfren akan menambah jumlah Base Transceiver Station (BTS).

"Angkanya sementara ini belum bisa kita kasih, masih pembangunan berjalan. Sudah ada di Balikpapan, Samarinda, di Kukar dan Panajam belum ada," kata Munir.

Dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi, Munir mengatakan Smartfren akan mengikuti rencana desain kota pemerintah, termasuk prediksi jumlah populasi.

Baca juga: Smartfren uji coba jaringan 5G, kecepatannya tembus 8,7 Gbps

"Kita lihat dulu planning pemerintah seperti apa, nanti kita ikuti. Seandainya, tahap pertama kira-kira 10 juta orang ya kita harus siapkan bagaimana untuk menarik 10 juta orang itu untuk jadi pelanggan kita," ujar dia.

Munir juga menekankan bahwa Smartfren tidak memilki masalah perihal teknologi dan siap menghadirkan teknologi tersebut.

Sementara itu, terkait potensi pelanggan di Balikpapan dan Samarinda, Munir melihat potensi yang luar biasa.

"Smartfren kenaikannya di Kalimantan itu sudah lebih 150 persen. Di Kaltim sendiri mengikuti bagian dari itu. Hampir semuanya Kalimantan sama. Jadi mungkin bisa dikatakan rata-ratanya hampir sama," ujar Munir.

Pelanggan Smartfren di Kalimantan, menurut Munir, memiliki perilaku yang sedikit berbeda dari pengguna di Jakarta. Pelanggan di Kalimantan cenderung menggunakan layanan Smartfren untuk bisnis, misalnya perdagangan antarpulau.

Baca juga: Menkominfo sebut akan ada Palapa Ring khusus Kalimantan

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019