Solo (ANTARA) - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengajak Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengendalikan penyebaran perilaku seks menyimpang di kalangan generasi muda.

"Bersama UMS kita harus bisa mengendalikannya. Kami dari ICMI memberikan solusi yang ditangani oleh orang-orang yang berkompeten," kata Wakil ketua Umum ICMI Sri Astuti Buchori pada Seminar Nasional ICMI dengan tema "Menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa dari Malapetaka Moral pada Perilaku Penyimpangan Seksual Sejenis" di Kampus UMS Solo, Kamis.

Ia mengatakan para generasi muda harus bisa menghindar dari perilaku tersebut karena faktanya perilaku seks menyimpang bisa membawa pelakunya pada kematian.

"Kami bukan mau menghakimi tetapi ingin menolong siapapun yang sudah terlanjur kena dan mengajak yang belum untuk waspada agar jangan sampai terjebak menjadi pelaku," katanya.

Ia mengatakan pada bantuannya itu, ICMI akan menanganinya bersama dokter ahli, dengan demikian para pelaku tidak perlu khawatir.

"Perilaku seks menyimpang sangat identik dengan penyakit kelamin dan harus diobati. Selanjutnya, pelakunya harus menjalankan kehidupan yang lebih baik," katanya.

Ia mengatakan seharusnya masyarakat Indonesia beruntung karena Negara melarang hubungan sesama jenis. Termasuk dalam agama Islam, dikatakannya, perilaku seks menyimpang sangat dilarang.

"Negara kita melarang pelegalan hubungan sejenis. Bahkan di 28 negara lain yang telah melegalkan LGBT tidak sepenuhnya membebaskan perilaku seks menyimpang," katanya.

Selain Astuti, beberapa narasumber yang hadir dalam seminar tersebut di antaranya Guru Besar Bidang Komunikasi Gender Aida Vitayala dan dokter spesialis penyakit kelamin Hanny.

Baca juga: LSM: Perilaku seks menyimpang di Tanjungpinang makin merajalela
Baca juga: MUI kecam pesta seks gay di Sunter
Baca juga: PPP Tolak Kongres Penyimpangan Seks di Indonesia

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019