Banjarmasin (ANTARA) - Buku-buku karya pengarang dari Banua cukup diminati oleh pembaca di luar negeri, kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nurliani Dardie di Banjarmasin, Sabtu.
 
"Seperti pada saat pameran pada Islamic Book Fair beberapa waktu lalu, buku-buku yang dibawanya, diborong habis oleh Kedutaan Belanda dan Amerika. Begitu juga dengan buku-buku yang dipamerkan dalam Perpusnas Expo yang berlangsung pada 5-22 September 2019 di Jakarta, juga banyak dibeli oleh pembaca luar maupun dalam negeri," katanya.

Banua adalah sebutan untuk desa besar yang dapat terdiri dari beberapa buah anak kampung yang terdapat di Kalimantan Selatan. Pengarang Banua merujuk pada karya-karya tulisan yang dihasilkan oleh penulis asli dari Kalimantan Selatan.

Baca juga: Kalsel gelar Malam Seni Budaya Banua

Lebih lanjut Nurliani Dardie mengatakan tingginya minat pembaca dari berbagai daerah maupun mancanegara terhadap buku-buku pengarang Banua, menjadi kesempatan emas untuk terus meningkatkan karya tulisannya.

"Paling banyak diminati oleh pembaca luar adalah buku-buku tentang budaya dan kondisi lokal Kalimantan Selatan," katanya.

Peluang tersebut, tambah dia, telah diumumkan baik di sosial media Facebook maupun sosial media lainnya, agar para pengarang bisa mengambil peluang tersebut, untuk terus meningkatkan karyanya.

Menurut dia, pihaknya telah berupaya untuk mengajak seluruh penulis asal Kalimantan Selatan bergabung di perpustakaan dan bila ada kesempatan bukunya akan diikutkan dalam pameran.

Namun sayangnya, tambah dia, hingga kini belum terlalu banyak penulis Banua yang tergabung di perpustakaan daerah dan mengikuti even-even seperti pameran dan lainnya.

Bukan hanya bukunya, tambah dia, pemerintah juga mengajak pengarangnya secara bergantian ikut dalam pameran.

Nurliani berharap, melalui pameran buku baik nasional maupun internasional, penulis buku Banua akan semakin dikenal ditingkat nasional maupun internasional.

"Sebenarnya buku karya anak Banua jumlahnya cukup banyak, mungkin mencapai ratusan judul buku, tetapi yang ikut dalam pameran belum terlalu banyak, karena saya juga tidak memaksa," katanya.

Baca juga: Masjid Banua Lawas bukti kebersamaan Islam - Dayak
 

Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019