Jakarta (ANTARA) - Bisnis properti di Tanah Air pada 2019 kembali mengalami peningkatan pasca pemilihan Presiden setelah sebelumnya menurun pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan tahun 2018.

Country Manager 99.co Indonesia Irvan Ariesdhana di Jakarta, Senin mengatakan, pada Januari hingga Juni 2019 bisnis properti di Tanah Air mengalami penurunan karena investor menunggu kegiatan pesta demokrasi yang digelar pada April lalu.

"Kemarin (Januari-Juni) investasi properti anjlok hingga 60 persen (dari tahun lalu), namun setelah Lebaran kembali mengalami peningkatan," ujarnya saat peluncuran Hari Properti Online Nasional (Harpropnas) 2019.

Baca juga: Ibu kota pindah, konstruksi dan properti jadi primadona investasi

Oleh karena itu, lanjutnya melalui keterangan tertulis, setelah melihat iklim usaha properti di tanah air yang kembali membaik pihaknya menyatakan optimistis mampu membukukan transaksi selama berlangsungnya Harpropnas 2019 tersebut senilai Rp100 miliar atau meningkat dibandingkan tahun lalu.

Harpropnas yang diinisiasi oleh 99.co, property tech company asal Singapura, merupakan gelaran tahunan yang digelar mulai 9 September hingga Oktober dengan menyediakan berbagai pilihan properti.

Baca juga: Donald Trump Jr investasi di Indonesia, sinyal bisnis properti cerah

Selain itu, melalui Harpropnas ini, lanjut Irvan, pihaknya juga ingin mengedukasi masyarakat bahwa di era digital saat ini, membeli properti juga dapat dilakukan secara online.

Tahun ini merupakan tahun kedua diselenggarakannya HarPropNas yang mana pada tahun lalu, gelaran tersebut menggandeng lebih dari 20 developer dari wilayah Jabodetabek.

"Transaksi yang terjadi selama Harpropnas berlangsung dimonitor melalui penjualan E Key (Electronic Key), dan tahun lalu tercatat hingga 126 unit E Key yang terjual, atau setara dengan transaksi senilai Rp73 miliar", menurut CEO 99.co Darius Cheung.

Untuk tahun ini Harpropnas menggandeng 30 developer, selain dari Jabodetabek juga dari Riau dan Jawa Timur serta lebih dari 40 proyek dengan target penjualan mencapai 200 E Key atau transaksi senilai Rp100 miliar.
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019