New York (ANTARA) - Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mempertimbangkan serangkaian data ekonomi utama yang positif.

Total persediaan pedagang grosir mencapai 679,1 miliar dolar AS pada akhir Juli, naik 0,2 persen dari level Juni yang direvisi dan naik 7,1 persen dari level Juli 2018 yang direvisi, kata Biro Sensus pada Rabu (11/9/2019).

Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,1 persen pada Agustus, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (11/9/2019). Namun kenaikan itu lebih rendah dari kenaikan 0,2 persen pada Juli.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,32 persen menjadi 98,6476 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1007 dolar AS dari 1,1046 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2324 dolar AS dari 1,2353 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6861 dolar AS dari 0,6860 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,77 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,43 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9929 franc Swiss dari 0,9909 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3193 dolar Kanada dari 1,3150 dolar Kanada.

Baca juga: Harga emas kembali sentuh di atas 1.500 dolar

Baca juga: Bursa saham Spanyol melemah, Indeks IBEX-35 ditutup turun 18,70 poin


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019