Solo (ANTARA) - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mendeklarasikan Garda Aksi Indonesia untuk mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Hari ini saya deklarasikan Garda Aksi. Dulu Garda Jokowi karena kami relawan pak Jokowi. Garda Anti Korupsi (Aksi, red) ini merupakan metamorfosis dari Garda Jokowi," kata Ketua Garda Aksi Indonesia tersebut di sela deklarasi di Rumah Dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung Solo, Sabtu.

Baca juga: Antasari minta pimpinan baru KPK rangkul pegawai

Baca juga: Antasari sesalkan sikap pimpinan KPK


Ia mengatakan salah satu tugas Garda Aksi Indonesia tersebut utamanya di pencegahan korupsi.

"Ada tiga isu di korupsi, yaitu koruptor, perbuatan korupsinya, dan perilakunya. Kami turun ke perilakunya, yaitu di pencegahan. Tujuannya agar 3-4 tahun ke depan tidak ada lagi koruptor," katanya.

Ia mengatakan Garda Aksi Indonesia tersebut lebih ke gerakan moral. Ia juga memastikan tidak ada tindak penangkapan yang dilakukan oleh Garda Aksi Indonesia.

"Nanti rencananya akan ada kemitraan dengan penegak hukum dan Garda Aksi tidak menangkap orang. Kami lebih memberikan pemahaman apa perilaku koruptif itu. Apakah terlambat kantor, melanggar janji juga termasuk," katanya.

Ia mengatakan nantinya kepengurusan Garda Aksi Indonesia juga akan dibentuk di tingkat daerah.

"Tadi malam saya sudah ketemu dengan beberapa perwakilan di daerah, nanti mereka akan kembali ke daerahnya masing-masing untuk membentuk kepengurusan, baru kemudian kami kukuhkan," katanya.

Sementara itu, sejumlah unsur masyarakat mengikuti deklarasi tersebut, di antaranya tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Baca juga: Antasari: Koalisi LSM seolah ingin adang capim KPK dari Polri
 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019