Jakarta (ANTARA) - Timnas wushu nomor taolo (seni) Indonesia berpeluang merebut medali pada Kejuaraan Dunia di Shanghai, China, yang diselenggarakan pada 17-23 Oktober mendatang, demikian disampaikan oleh pelatih taolo asal China, Zhang Yuening.

"Setiap atlet Indonesia punya peluang meraih medali. Hanya bagaimana atlet itu dapat menunjukkan permainan yang baik saat pertandingan nanti," kata Zhang Yuening dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Sejak 1 September lalu, 16 atlet wushu Indonesia menjalani pelatihan bersama tim wushu China di Nanjing sebelum turun berkompetisi pada Kejuaraan Dunia. Selain timnas China, mereka juga mendapatkan kesempatan berlatih bersama tim wushu Nanjing dan Hong Kong.

Menurut Yuening, para atlet wushu nomor taolo Indonesia yang menjalani pemusatan latihan di China hingga 17 September itu dinilai telah menunjukkan peningkatan terutama ketahanan fisik dan penyempurnaan teknik selama sesi latihan, meskipun masih harus beradaptasi dengan cuaca dingin di sana.

"Perkembangan prestasi semua atlet taolo Pelatnas cukup menggembirakan, baik dari segi teknik, fisik maupun mental. Memang, peningkatan prestasi yang dialami masih bertahap karena mereka harus menyesuaikan dengan cuaca dingin di Nanjing," katanya.

Menurut Yuening, para atlet Pelatnas juga beruntung bisa berlatih bersama timnas China sehingga bisa sekaligus melatih mental, mempelajari keunggulan teknik atlet China, dan tentu saja melihat kemampuan bakal lawan nanti saat kejuaraan dan SEA Games 2019 di Filipina.

Indonesia akan menurunkan delapan atlet taolo (seni) untuk bersaing dengan atlet dari 60 negara lainnya pada Kejuaraan Dunia Wushu di Negeri Tirai Bambu itu.

Mereka adalah Edgar Xavier Marvelo, Seraf Naro Siregar, Harris Horatius, Bobie Valentinus Gunawan, Felda Elvira Santoso, Alexandra Calista Setiawan, Nandhira Mauriskha, dan Fayla Maharani Ningtyas.

Selain berkompetisi nomor taolo, timnas Indonesia juga akan turun di nomor sanda (pertarungan).

Untuk atlet sanda putra ada Ade Permana (kelas 48kg), Laksamana Pandu Pratama (kelas 52kg), Yusuf Widiyanto (kelas 56kg), Bayu Raka Putra (kelas 60kg), Abdul Haris Sofyan (kelas 65kg), dan Puja Riyaya (kelas 70kg). Sementara untuk putri ada Rosalina Simanjuntak (kelas 48kg) dan Tharisa Dea Florentina (kelas 52kg).

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019