Jakarta (ANTARA) - Asisten pelatih Persija Jakarta Eduardo Perez menegaskan bahwa skuatnya sudah biasa berada dalam tekanan bagaimana pun kondisinya.

"Persija itu klub besar. Kami merasakan tekanan bahkan sampai saat ini. Namun kami sudah berpengalaman dengan itu," ujar Eduardo usai memantau latihan skuatnya di Lapangan PS AU TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

Menurut pelatih asal Spanyol itu, tidak ada bedanya tekanan yang mereka rasakan kala berhadapan dengan PSIS Semarang di Liga 1 Indonesia 2019, Minggu (15/9) dan nantinya saat berhadapan dengan pemuncak klasemen Bali United, Kamis (19/9).

Baca juga: Kontra Bali United, Persija tidak anggap itu laga spesial

Persija meredam tekanan tersebut dengan berlatih keras sebelum pertandingan.

Hasilnya, skuat berjuluk Macan Kemayoran mampu mengalahkan PSIS dengan skor 2-1. Padahal, sebelum laga itu ada ultimatum dari manajemen yang menyebut bahwa mereka akan memecat pelatih Julio Banuelos jika kalah dari PSIS.
 
Pemain PSIS Semarang Fredyan Wahyu Sugiyantoro (kiri) berusaha membayangi pemain Persija Jakarta Riko Simanjuntak (kanan) pada pertandingan Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/9/2019). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/


"Untuk laga lawan Bali, kami tahu mereka tim kuat. Namun kami memiliki kepercayaan diri dan tentu saja Persija akan berikan yang terbaik," tutur Eduardo.

Persija, yang saat ini berada di peringkat 15 klasemen, sedang dalam momentum bagus untuk kembali merambat ke papan atas klasemen Liga 1 Indonesia 2019 usai menaklukkan PSIS Semarang dengan skor 2-1 di Bekasi, Minggu (15/9).

Baca juga: Persija Jakarta taklukkan PSIS 2-1 dalam laga penentu nasib Banuelos

Sementara Bali United juga dalam laju positif setelah mencatatkan tujuh kemenangan dan satu seri dalam delapan laga terkininya di Liga 1.

Pada pertemuan di putaran pertama Liga 1 2019 yang digelar di Bali, Bali United berhasil menaklukkan Persija dengan skor 1-0 berkat gol semata wayang Paulo Sergio.

Baca juga: Persija resmi lepas Yogi Rahadian dan Yan Pieter

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019