Sebentar lagi saya kasih tahu kejahatan yang dilakukan pelaku-pelaku penyalur untuk BPNT
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso siap membongkar dugaan kejahatan yang dilakukan oknum penyalur Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan merugikan masyarakat penerima raskin.

"Itu ada yang menyuarakan beras Bulog jelek, buktinya? Sebentar lagi saya kasih tahu kejahatan yang dilakukan pelaku-pelaku penyalur untuk BPNT," kata Budi usai mengikuti rapat koordinasi di Jakarta, Rabu.

Budi menjelaskan terdapat beberapa dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum penyalur BPNT, seperti penetapan harga beras yang terlalu tinggi.

Selain itu, tambah dia, masyarakat penerima bantuan juga memperoleh beras yang harganya tidak sesuai dengan kualitas atau mendapatkan jenis yang berbeda.

Baca juga: CIPS: Bulog harus pastikan beras BPNT berkualitas baik
Baca juga: Pemerintah persiapkan perluasan Bantuan Pangan Nontunai 2019

"Masyarakat kita yang kurang mampu, jangan dikurangi, sekarang nyatanya dikurangi, mereka tidak tahu beras yang diterima medium, tapi dihargai premium, apa itu kejahatan," ujarnya.

Padahal ia menyakini beras Bulog mempunyai kualitas yang bagus, apalagi BPNT merupakan program dari pemerintah yang bermanfaat untuk menekan tingkat kemiskinan.

Ke depannya, Budi memastikan penyaluran BPNT hanya akan menggunakan beras Bulog, meski implementasi dari kebijakan ini belum sepenuhnya sempurna dan masih disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Presiden juga sudah katakan berasal dari beras Bulog, jadi yang membangkang perintah Presiden itu yang harus diselesaikan. Sudah berjalan, tapi masih ada di lapangan ada yang tidak ikhlas," tegasnya.

Baca juga: Kemensos jadikan Bulog sebagai Manajer Suplier BPNT
Baca juga: Bulog sebagai penyalur beras BPNT, solusi atasi stok berlebih

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019