Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah wilayah di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat (20/9) sore, diguyur hujan dengan intensitas cukup lebat.

"Alhamdulillah hujan turun cukup lebat sehingga bisa membasahi sejumlah wilayah di daerah kita yang sedang dilanda kekeringan," kata Adel Army warga Jalan Diponegoro Kota Palangka Raya.

Dia mengatakan, dengan diguyurnya hujan di sejumlah wilayah kota semoga saja kebakaran lahan dan hutan serta debu-debu jalanan hilang, karena hampir sebulan lebih daerah tersebut tidak pernah turun hujan.

Dengan hujan yang turun saat ini, lanjut dia, sebagai masyarakat sangat berharap hujan seperti ini bisa turun beberapa kali, sehingga kabut asap pekat di daerah itu bisa selesai.

Baca juga: TMC BPPT klaim berhasil turunkan hujan di wilayah Kalteng

"Dengan turunnya hujan ini, semoga saja permasalahan Karhutla serta debu-debu jalanan bisa hilang," ucapnya.

Sementara itu, warga Jalan Jati, Norman mengatakan, ia bersama rekan-rekan sangat bersyukur dengan turunnya hujan di wilayah Kota Palangka Raya, sebab aktivitasnya selama ini sangat mengganggu pernapasan.

"Selama kemarau dan adanya bencana kabut asap pekat di kota kita ini, banyak aktivitas di luar rumah yang harus kami batasi seperti bermain sepak bola, santai di luar rumah serta hal lainnya," kata dia.

Berdasarkan pantauan di lapangan, hujan yang mengguyur Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut merata ke sejumlah wilayah di daerah itu.

Bahkan durasi hujan yang turun dengan intensitas rendah itu kurang lebih satu jam. Dengan turunnya hujan tersebut, kondisi jalanan yang berdebu lumayan menghilang, namun mengeluarkan aroma menyengat akibat lahan terbakar.

Baca juga: TMC Kalteng lakukan dua kali operasi penyemaian awan

Air yang mengalir di atap rumah juga berwarna kuning, diduga lantaran hinggapan debu dari Karhutla yang terjadi di wilayah setempat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya memprediksi sejumlah wilayah di Kalteng berpotensi hujan selama sepekan ini.

"Berdasarkan data yang diperoleh, potensi hujan di wilayah Kalimantan Tengah secara umum diprediksi terjadi pada 20-27 September 2019," kata prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Cindi Arnelta.

Secara khusus dia menerangkan pada Jumat 20 September hujan lokal berpotensi terjadi di wilayah Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Gunung Mas, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Kapuas.

Kemudian pada Sabtu 21 September hujan lokal juga akan terjadi di wilayah Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Gunung Mas, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Kapuas.

Hujan tersebut diperkirakan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang, sementara wilayah yang lainnya diperkirakan juga berpotensi berawan dan juga berasap.

Baca juga: Palangka Raya siapkan Rp1,7 miliar selama tanggap darurat karhutla

Potensi hujan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah itu dinantikan oleh warga di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu.

Dengan datangnya hujan itu, diharapkan kabut asap pekat yang menyelimuti provinsi setempat segera menghilang.

Selama lebih dari sebulan wilayah Kalimantan Tengah tak diguyur hujan. Akibatnya, banyak lahan dan hutan di provinsi tersebut terbakar.

Dampaknya, kabut asap terus menyelimuti sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah hingga puncaknya pemerintah provinsi setempat menetapkan status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Pemko Palangka Raya perpanjang libur sekolah karena kabut asap
Baca juga: 3.034 siswa di Palangka Raya terpapar kabut asap

Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019