Palangka Raya (ANTARA) - Pascadicabutnya status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah, diikuti penonaktifan seluruh rumah oksigen yang dioperasikan selama terjadi kabut asap berkepanjangan Agustus-September 2019.

"Rumah oksigen statusnya non-aktif, namun sewaktu-waktu akan diaktifkan lagi sesuai kebutuhan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng dr.Suyuti Syamsul saat dihubungi dari Palangka Raya, Kamis.

Dengan selesainya tanggap darurat, maka pembiayaan kesehatan kembali ke situasi normal. Bagi yang terdaftar pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan, maka dapat menggunakan kartunya.
Baca juga: Kalteng sediakan 381 rumah singgah dan oksigen
Baca juga: Libur sekolah di Kalteng diperpanjang akibat kabut asap


Sedangkan bagi yang tidak punya, bisa menggunakan pendanaan lain, misalnya fasilitas kelas tiga gratis atau sesuai kebijakan pemerintah kabupaten dan kota masing-masing.

"Kami juga telah berkoordinasi dan mengingatkan, agar setiap tenaga kesehatan tetap bekerja secara maksimal dan siaga selama menjalankan tugasnya," ungkapnya.

Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PB) Kalteng Mofit Saptono menjelaskan, saat ini Kalteng dalam masa transisi darurat ke pemulihan bencana karhutla.

"Pada masa transisi ini, kami telah memerintahkan seluruh pihak untuk terlibat, khususnya dalam melanjutkan upaya penanganan karhutla," terangnya.
di Baca juga: Kalteng tak perpanjang status tanggap darurat bencana
Baca juga: Kabut asap karhutla sebabkan ribuan masyarakat Kalteng kena ISPA


Termasuk pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang masih memerlukan. Pihaknya ingin memastikan seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan secara prima dan tertangani dengan baik.

Kemudian semua pihak terkait, diminta menyusun rencana penanganan karhutla yang Iebih komprehensif, menyentuh akar persoalan, sehingga pada 2020 dan tahun-tahun selanjutnya, kejadian karhutla yang telah dihadapi pada tahun ini tidak kembali terulang.

"Terlepas dari itu semua, kami juga memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua petugas maupun relawan yang bekerja secara maksimal, dalam upaya penanggulangan karhutla selama ini," jelasnya.

Seluruh pemangku kepentingan juga diminta agar lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitarnya, serta tanggap jika terjadi kebakaran maupun hal lainnya yang dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan.
Baca juga: Status tanggap darurat karhutla Palangka Raya berakhir
Baca juga: Kemenkes kirim tim medis ke Kalteng tangani warga terdampak asap

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019