Jakarta (ANTARA) - Nama politikus senior Syariefuddin Hasan atau yang akrab disapa Syarief Hasan ditunjuk Partai Demokrat untuk duduk menjadi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.

Namanya beserta sembilan anggota lainnya ditetapkan sebagai pimpinan MPR dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Pimpinan MPR sementara Abdul Wahab Dalimunthe di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis malam.

Syarief Hasan, kali ini menggantikan koleganya di Partai Demokrat, Evert Ernest Mangindaan yang sebelumnya menduduki pimpinan lembaga negara tersebut.​​​​​

Syarief Hasan ditunjuk setelah sebelumnya terdapat dua nama lain selain dirinya yang digadang-gadang menempati posisi tersebut yakni, putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan.

Keterpilihan Syarief Hasan agaknya sudah bisa ditebak. Selain karena Syarief Hasan bisa dibilang lebih matang dalam dunia politik dibandingkan Ibas dan Hinca, Syarief Hasan juga dikenal sebagai politikus yang sangat loyal terhadap partai.

Sebelum berkecimpung di dunia politik, pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949 itu sebelumnya merupakan figur yang aktif di dunia usaha.

Baca juga: Profil - Muzani lanjutkan pimpin MPR

Syarief Hasan beberapa kali didaulat memimpin perusahaan, hingga akhirnya mendirikan perusahaan sendiri.

Setelah asyik menekuni dunia usaha, Syarief Hasan kemudian mencoba berkecimpung di dunia politik melalui Partai Demokrat.

Di Demokrat, karir politik Syarief Hasan bisa dibilang cukup moncer.

Pada pemilu 2004 Syarief Hasan terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat untuk periode 2004-2009.

Pada pemilu berikutnya dia kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014, namun kemudian ditinggalkannya karena dia ditunjuk Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014.

Selama menjadi menteri, Syarief Hasan yang juga merupakan suami Inggrid Kansil itu semakin memiliki kedekatan dengan SBY. Dia kemudian dipercaya SBY sebagai Ketua Harian Partai Demokrat kala itu.

Sebagai Ketua Harian, Syarief Hasan ibarat menjadi tangan kanan bagi SBY. Syarief Hasan kemudian juga pernah menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat dan kini menjabat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

Selama menjadi menteri, Syarief Hasan tercatat merupakan salah satu menteri yang sangat aktif berkunjung ke daerah menyapa masyarakat.

Dengan latar belakangnya sebagai pengusaha, Syarief Hasan banyak berbagi pengalamannya kepada kelompok-kelompok masyarakat yang ditemuinya.

Syarief Hasan dan Partai Demokrat memang tidak terpisahkan. Loyalitas Syarief Hasan terhadap partai sangat besar terlebih terhadap Ketua Umum Demokrat SBY.

Baca juga: Profil - Hidayat Nur Wahid berkhidmat untuk MPR

Syarief Hasan hampir tidak pernah berbeda pandangan dengan SBY saat tampil di hadapan publik, terutama dalam menyampaikan pernyataan berkaitan dengan sikap Partai Demokrat melalui media.

Meskipun Partai Demokrat sudah mengalami manis dan pahitnya dunia politik, Syarief Hasan hingga kini tetap setia dengan partai yang membesarkan namanya tersebut.

Setelah menanggalkan jabatan menteri dan SBY tidak lagi menjabat Presiden, Syarief Hasan terus menunjukkan tajinya di dunia politik dengan berulang kali lolos ke parlemen sebagai wakil rakyat.

Syarief Hasan terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2014-2019, dan kini untuk periode 2019-2024, di mana dirinya kini ditunjuk SBY duduk di kursi pimpinan MPR RI.

Di Pemilu 2019 lalu Syarief Hasan memperoleh 35.270 suara dari Daerah Pemilihan Jawa Barat III.

Soal penunjukan Syarief Hasan sebagai pimpinan MPR RI ini, Ketua Fraksi Partai Demokrat di MPR Guntur Sasono mengatakan salah satu alasan kuat adalah pengalaman Syarief di partai dan parlemen.

Kematangan Syarief Hasan dalam dunia politik dan pengalamannya di legislatif maupun eksekutif, dianggap mumpuni mewakili Demokrat sebagai pimpinan MPR RI.

Syarief Hasan merupakan sosok politikus yang peduli dengan pendidikan. Terbukti dirinya terus menekuni pendidikan hingga berhasil meraih gelar doktor.

Dia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar hingga menengah atas di kota Makassar. Dia sekolah di SD Negeri Makassar, SMP Islam Makassar, dan SMEA Negeri 3 Makassar.

Setelah lulus dari SMEA, Syarief Hasan melanjutkan studinya ke perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS), Jakarta.

Tidak puas hanya meraih gelar S1, Syarief Hasan melanjutkan pendidikan dengan mengambil program Magister Management dari UNKRIS dan mengambil program Magister Business Administration di California State University, Amerika Serikat, hingga program doktor di Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta pada 2007.

Bekal pendidikan tinggi membuat Syarief Hasan cukup lincah dan vokal menyuarakan aspirasi selama total empat periode di parlemen.

Di parlemen, Syarief Hasan tercatat pernah duduk sebagai anggota Komisi XI DPR RI yang berkutat mengurusi keuangan, pada tahun 2004-2006.

Baca juga: Demokrat : tidak ada dua pemerintahan di Indonesia

Dia juga pernah bertugas sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat pada 2006-2009, kemudian menjadi Wakil Ketua Panitia Anggaran pada 2006-2007.

Syarief Hasan kemudian pernah bertugas sebagai anggota Komisi I DPR RI pada 2007-2009 dan anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) tahun 2010.

Adapun dengan duduknya Syarief Hasan di kursi pimpinan MPR RI, membuat Demokrat tercatat dua kali menempatkan kadernya di kursi pimpinan MPR RI.

Sebelumnya pada periode 2014-2019, Demokrat mampu menempatkan kadernya Evert Ernest Mangindaan di kursi Wakil Ketua MPR RI.

Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019