Palu (ANTARA) - Sejumlah aparat dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri mengamankan lokasi kunjungan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin.

Jusuf Kalla dijadwalkan akan meninjau lokasi pembangunan hunian tetap satelit di Kelurahan Petobo, Senin, pukul 14.40 Wita.

Pantau Antara di lapangan, sejumlah aparat TNI dan Polri telah berada di lokasi kegiatan untuk melakukan pengamanan kegiatan Wapres di Petobo.

Aparat TNI dan Polri berjaga-jaga di jalur-jalur yang akan dilewati oleh Wapres hingga menuju lokasi pembangunan hunian tetap satelit Petobo.

Baca juga: Wapres tinjau pengembangan rehabilitasi dan rekonstruksi Palu

Lokasi pembangunan hunian tetap satelit untuk korban gempa serta likuefaksi Petobo, menjadi salah satu agenda dalam kunjungan kerja Wapres Jusuf Kalla ke Sulawesi Tengah setelah setahun peristiwa bencana.

Sebelum ke Petobo, Wapres Jusuf Kalla akan berkunjung ke Kelurahan Pengawu dan Duyu di Kecamatan Tatanga, Kota Palu.

Kemudian, Wapres menuju lokasi pembangunan hunian tetap untuk korban gempa, tsunami, di Kelurahan Tondo.

Dari Kelurahan Tondo, Wapres dijadwalkan menuju lokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata di Kelurahan Talise. Selanjutnya menuju Kantor Gubernur Sulteng untuk rapat bersama pihak-pihak terkait membahas penanggulangan untuk pemulihan setelah setahun bencana.

Selanjutnya, dari Kantor Gubenur Sulteng, wapres di dampingi gubenur meninjau lokasi pembangunan hunian tetap satelit untuk korban gempa, disertai likuefaksi di Petobo.

Korban gempa dan likuefaksi menyambut baik adanya lokasi hunian tetap untuk mereka di Petobo. Hal itu karena, korban bencana di Petobo menolak di relokasi ke Kelurahan Tondo.

Salah satu alasan sehingga korban gempa dan likuefaksi Petobo menolak di relokasi ke Tondo, karena di sebelah timur Kelurahan Petobo atau sebelah timur lokasi eks-lokasi likuefaksi masih banyak lahan kosong yang dapat digunakan untuk pembangunan hunian tetap.

Baca juga: Menanti kepastian relokasi korban likuefaksi Petobo-Balaroa

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019