Rakor ini bertujuan mempererat lagi reconnection antara sesama BUMN, dan bagaimana BUMN bisa sama-sama menciptakan nilai yang lebih baik lagi, mengingat tantangan ke depan yang akan dihadapi tidaklah mudah.
Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menggelar rapat koordinasi (rakor) dalam rangka mempererat kekompakan di antara sesama BUMN dan mengantisipasi tren pada 2020.

"Yang pertama adalah kami bisa saling mempersiapkan diri untuk menghadapi dan mengantisipasi tren yang terjadi pada tahun ini dan bagaimana menyiapkan strategi untuk ke depan," ujar Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah kepada Antara di Hotel Inaya Bay, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin.

Selain itu Edwin menambahkan bahwa rakor ini bertujuan mempererat lagi reconnection antara sesama BUMN, dan bagaimana BUMN bisa sama-sama menciptakan nilai yang lebih baik lagi, mengingat tantangan ke depan yang akan dihadapi tidaklah mudah.

Pada 2020 setelah rakor ini kegiatan BUMN diharapkan akan lebih terarah, BUMN tidak hanya korporasi biasa tapi harus berperan sebagai agen pembangunan, bagaimana gerakan BUMN semakin terarah, kompak dan serentak, serta semakin memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia.

"Rakor kali ini lebih kepada melihat visioning dalam rangka kita menghadapi tantangan-tantangan saat ini yang mulai terasa, sekaligus menjaga kekompakan di antara BUMN," kata Edwin.

Baca juga: Menteri Rini ingatkan semangat sinergi BUMN gerakkan ekonomi

Di lokasi yang sama, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyampaikan bahwa rakor kali ini mempersiapkan untuk membuat rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2020.

"Jadi seperti disampaikan oleh Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani tadi mengenai kondisi perekonomian nasional dan outlook 2020 dapat memberikan kami untuk mengantisipasi hal-hal yang perlu kami persiapkan," ujar Gatot saat diwawancarai Antara.

Dia menjelaskan bahwa dari sisi pada 2019 seperti disampaikan oleh Menkeu itu, ada sektor-sektor yang mengalami kenaikan atau penurunan. Namun, untuk sektor keuangan masih bisa memberikan kontribusi positif.

"Jadi memang hal-hal ke depan dalam mengantisipasi 2020, kami perlu waspada tapi juga membuat RKAP yang lebih reasonable dan melakukan efisiensi di internal kami karena untuk mencapai target yang ada. Antisipasi itu yang perlu dukung dari sisi sektor jasa keuangan," kata Gatot.

Rapat Koordinasi BUMN tahun 2019 digelar pada Senin (7/10) di Hotel Inaya Bay, Labuan Bajo, NTT dan dihadiri 143 direktur utama BUMN.

Rakor tersebut dibuka oleh Menteri BUMN Rini Soemarno serta dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan para pejabat tinggi terkait lain.
Baca juga: Empat BUMN bersinergi bangun BUMN Center senilai Rp2 triliun

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019