Kita sedang melakukan "update" tahun ini terkait jumlah dokter ahli kesehatan jiwa, mungkin sudah mencapai sekitar 1.000 dokter di Indonesia untuk menangani 250 juta penduduk Indonesia. Rata-rata satu orang banding 250 ribu
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PP-PDSKJI) dr Agung Frijanto, Sp.KJ menyatakan bahwa Indonesia mengalami kekurangan tenaga kedokteran yang fokus menangani masalah kesehatan jiwa, padahal dibutuhkan pelayanan kesehatan jiwa di tingkat primer seperti puskesmas.

"Kita sedang melakukan 'update' tahun ini terkait jumlah dokter ahli kesehatan jiwa, mungkin sudah mencapai sekitar 1.000 dokter di Indonesia untuk menangani 250 juta penduduk Indonesia. Rata-rata satu orang banding 250 ribu," katanya dalam temu media yang digagas oleh Kemenkes di Jakarta Selatan, Senin, dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2019 yang jatuh pada 10 Oktober 2019.

Menurut angka dari PP-PDSKJI, total terdapat 987 orang dokter spesialis kesehatan jiwa dengan penyebaran 676 orang atau 69,94 persen berada di Pulau Jawa dan 311 orang atau sekitar 31,51 persen berada di luar Jawa.

Kenyataan tersebut, katanya, bertolak belakang dengan kebutuhan pelayanan psikiatri di tingkat primer seperti puskemas, karena masalah kejiwaan menunjukkan tren peningkatan.

Menkes: Penyandang Gangguan Jiwa Tak Boleh Didiskriminasi


Menurut data nasional Badan Litbangkes Kemenkes menunjukkan masalah kesehatan jiwa pada 2018 dibandingkan 2013 di mana hasil survei dari Sistem Registrasi Sampel (SRS) pada 2016 terjadi 1.800 kematian karena bunuh diri atau lima kematian per hari.

Baca juga: Cegah orang ingin bunuh diri dengan kenali tanda-tandanya, sebut ahli

Baca juga: Laki-laki muda lebih rentan bunuh diri ketimbang perempuan

Karena masih diperlukan banyak ahli kesehatan jiwa, katanya, maka PDSKJI sebagai ikatan profesi dokter kejiwaan akan membantu membantu kapabilitas dokter untuk melakukan upaya preventif dasar.

"Jadi kita lakukan peningkatan kapasitas untuk teman-teman dokter umum yang tentunya di layanan kesehatan primer dan teman-teman praktisi kesehatan jiwa lainnya seperti psikologi klinis, okupansi terapis kemudian tenaga ahli yang terkait kesehatan jiwa," kata Agung Frijanto, yang juga  dokter spesialis kedokteran jiwa Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih itu.

Baca juga: FIK UI bantu atasi kesehatan jiwa warga Pandeglang Banten

Baca juga: Beranda - Rsud Biak sediakan layanan konsultasi kesehatan jiwa

Baca juga: Pemkab Cianjur siapkan layanan kesehatan jiwa caleg gagal

Baca juga: Komunitas Sahitya: stop stigma orang dengan gangguan jiwa

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019