Singapura menganggap Kawasan Industri Kendal agak kurang greget dan ingin investasi makin banyak sehingga Perdana Menteri Lee kembali minta agar kawasan itu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus
Singapura (ANTARA) - Indonesia dan Singapura membidik peningkatan kerja sama di Kawasan industri Kendal, Jawa Tengah dan Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau.

"Untuk Kawasan Industri Kendal, sesuai pembicaraan Oktober tahun lalu di Bali di mana Singapura menganggap Kawasan Industri Kendal agak kurang greget dan ingin investasi makin banyak sehingga Perdana Menteri Lee kembali minta agar kawasan itu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution di Singapura, Selasa (9/10).

Darmin menyampaikan hal tersebut seusai mengikuti Leaders's Retreat yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan PM Lee Hsien Loong di Istana Singapura untuk membicarakan sejumlah bidang strategis kedua negara pada Selasa (9/10).

Baca juga: Indonesia-Singapura capai kemajuan dalam negosiasi FIR

Kendal Industrial Park (Kawasan Industri Kendal) merupakan kawasan industri terbesar di Jawa Tengah dengan luas lahan mencapai 2.200 hektare, dan merupakan joint venture antara Sembcorp Development Ltd (Singapura) dan PT Jababeka Tbk (Indonesia).

Proyek yang didukung penuh pemerintah Indonesia dan Singapura ini dibuka resmi pada 16 November 2016 oleh Presiden Jokowi dan PM Lee.

"Tapi rancangan peraturannya sedang dikerjakan sampai Oktober ini karena kami harus bicara dengan Kementerian Perindustrian, mengingat pertimbangannya bukan sekadar hanya kawasan industri agar jangan terlalu banyak kawasan ekonomi khusus (KEK) di Jawa yang produksinya menyusahkan KEK di luar jawa, jadi industri apa yang pas didorong di KEK Jawa?" tambah Darmin.

Baca juga: Indonesia-Singapura sepakati kerja sama di sejumlah bidang

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Singapura ingin berinvestasi dalam bentuk joint company.

"Besok (hari ini), akan lanjut diskusi antara sektor swasta Indonesia dan swasta Singapura agar dapat membentuk 'public private partnership' di kawasan Industri Kendal sehingga kerjanya nanti relatif lebih cepat dan akan mendukung mengingat Pelabuhan Tanjung Mas (Semarang) itu pendek jadi harus cari pelabuhan yang lebih panjang," kata Budi Karya.

Sedangkan untuk Nongsa Digital Park juga dipertimbangkan untuk diubah menjadi KEK agar menambah fasilitas dan meningkatkan minat investasi.

"Nongsa digital park kegiatan-kegiatannya bersifat digital termasuk pendidikan," tambah Darmin.

Baca juga: Presiden Joko Widodo bertemu dengan PM Lee Hsien Long di Singapura

Nongsa Digital Park (NDP) beroperasi pada 2018 di Jalan Hang Lekiu Km 22 Nongsa, Batam. Kawasan terpadu ini selain mempekerjakan para kreator digital juga menyediakan fasilitas teknologi informasi mutakhir. Di antaranya jaringan optik berkecepatan tinggi dan pusat data yang dapat dijadikan server bagi perusahaan digital.

Beberapa film-film animasi yang digarap oleh para kreator di NDP misalnya Nunki and Trunk, Sonic Boom, Vamparina, Zack and Quack, Shutterbug, Tatsumi, Octonauts, Peter Rabit, Garfield dan masih banyak lagi

Dalam pernyataan resmi bersama Presiden Jokowi, PM Lee mengatakan kawasan industri Kendal adalah proyek bilateral kunci kedua negara dengan nilai investasi sudah mencapai 800 juta dolar AS dari 60 perusahaan dan menciptakan 7.000 pekerjaan.

Sedangkan Nongsa Digital Park di Batam telah menarik has done well too. Kawasan itu menarik 90 perusahaan dan mempekerjaan 800 orang pekerja di bidang teknologi informasi.

"Nongsa Digital Park menjadi babak baru dalam meningkatkan talenta kerja di bidang teknologi informasi. Proyek tersebut dapat menjadi 'jembatan digital' antara Singapura dan Indonesia. Kami punya inkubator teknologi di Singapura bernama Block71, dan Block71 saat ini juga sudah hadir Jakarta, Bandung dan Yogyakarta," ungkap PM Lee.

Baca juga: Presiden Jokowi akan kunjungi Singapura hadiri temu tahunan pemimpin

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019