Bali (ANTARA) - Pulau Dewata Bali yang dikenal memiliki banyak destinasi wisata dan tempat menarik patut dikunjungi siapa saja untuk melepas penat dan berlibur.

Jika Anda menganggap berkeliling Pulau Bali tidak berbeda dengan wisata di tempat lain, cobalah menjelajahnya dengan mengendarai mobil VW Safari karena Anda akan mendapatkan sensasi lain.

Fasilitas itulah yang ditawarkan oleh hotel Four Points by Sheraton Bali, Kuta kepada para tamu yang menginap.

"Biasanya, jelajah Safari itu untuk tiga orang karena kalau empat orang tidak nyaman, minimum dua orang. Kalau dua orang kita sediakan pemandu. Jadi, ada yang menjelaskan," kata General Manager Four Points by Sheraton Bali, Kuta Franklyn Kocek kepada ANTARA, Sabtu.

Baca juga: Desa Penglipuran Bali dinilai layak jadi model wisata edukasi
 
Berkeliling Pulau Bali dengan VW Safari. (ANTARA/Yogi Rachman)


Para tamu bisa mengunjungi beragam tujuan wisata pilihan yang telah disediakan oleh pihak hotel menggunakan mobil klasik pabrikan asal Jerman tersebut.

"Yang paling orang suka itu tujuannya ke Ubud melihat sawah, terus ke hutan monyet. Itu yang paling umum," ujarnya.

Franklyn menambahkan, "Bisa meminta, bahkan untuk jalan-jalan ke Uluwatu melihat sunset di sana sambil makan-makan di Jimbaran."

Baca juga: Ubud dipersiapkan jadi destinasi wisata gastronomi standar dunia

Franklyn juga menjamin bahwa VW Safari Tour itu sangat aman karena kendaraan yang digunakan telah mendapatkan perawatan baik serta didukung pengemudi lokal yang telah berpengalaman.

"Kami juga sediakan asuransi untuk ini semua. Jadi sangat nyaman buat tamu," kata dia.

Untuk dapat menikmati fasilitas itu, para tamu dikenakan tarif sesuai dengan durasi perjalanan tur. Biasanya satu kali perjalanan jarak pendek menghabiskan waktu enam jam.

Baca juga: Pelabuhan Benoa diyakini jadi gerbang laut wisatawan mancanegara
 
Berkeliling Pulau Bali dengan VW Safari. (ANTARA/Yogi Rachman)


Sedangkan untuk jarak jauh bisa menghabiskan waktu sampai dengan sepuluh jam perjalanan darat menggunakan mobil yang dibuat sekitar 1976 tersebut.

"Tarif tergantung tujuannya ke mana dulu. Kalau yang jauh dan banyak menghabiskan bensin, itu akan lebih. Tapi rata-rata Rp900 ribu sampai Rp1 juta ke atas," ujarnya.

Baca juga: Pembangunan jalan Mengwitani-Singaraja tingkatkan konektivitas wisata

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019