Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo bus Zhong Tong yang baru beroperasi sudah memenuhi uji tipe dari Kementerian Perhubungan.
Jakarta (ANTARA) - Penumpang bus TransJakarta tidak menyadari bahwa bus produksi Zhong Tong sudah beroperasi di koridor 1,6, dan 9 selama satu minggu terakhir.

"Sama saja sih, tidak terlalu memerhatikan. Interiornya juga sama ya, tidak jauh beda," kata salah satu penumpang bus Transjakarta Bonie Corina saat ditemui di dalam bus Transjakarta merk Zhong Tong koridor Kota- Blok M, Jumat.

Bonie yang sering menggunakan layanan Transjakarta koridor 1 untuk pergi bekerja mengatakan tidak ada perbedaan antara bus yang biasa digunakan dari merk Eropa dengan bus Zhong Tong yang baru beroperasi sejak Jumat lalu (11/10).

Senada dengan Bonie, Iwan Setiawan yang juga baru menjajal Bus Zhong Tong tidak merasakan perbedaan antara bus asal Cina dan bus lainnya dari Eropa.

"Buat saya sih sama aja ga ada perbedaan, kursinya juga sama," kata Iwan yang menghentikan perjalanannya di halte Polda Metro Jaya.

Berbeda dengan Penumpang Transjakarta lainnya, Lifanny Wijaya merasakan sedikit perbedaan dalam interior bus yang sempat dihentikan operasinya oleh Gubernur terdahulu Ahok pada 2015.

"Paling ini bangkunya beda, sekarang ada sandarannya. Lebih enak jadinya, kalau yang biasa kurang nyaman untuk sandaran kepala," kata Lifanny.

Sebelumnya, Transjakarta kembali menurunkan bus Zhong Tong sebanyak 21 unit untuk beroperasi melayani koridor 1 yaitu Blok M- Kota, koridor 6 Ragunan- Dukuh Atas, dan koridor 9 Pinang Ranti- Pluit sejak Jumat lalu (11/10).

Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo bus Zhong Tong yang baru beroperasi sudah memenuhi uji tipe dari Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Dishub DKI nyatakan tak bisa larang penggunaan Bus Zhong Tong

Baca juga: Bus Zhong Tong dipastikan layak digunakan

Baca juga: Anies sebut Jakarta hanya tentukan SPM terkait bus Zhong Tong


Syafrin menegaskan dirinya tidak memiliki kewenangan untuk melarang bus asal negeri tirai panda beroperasi karena itu merupakan wewenang operator yaitu PT Transjakarta.

Diketahui, pada Agustus 2015, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), saat menjabat Gubernur DKI, pernah mengaku kapok membeli bus dari merek yang tak jelas. Salah satunya merek Zhong Tong.

"Kita nggak mau lagi yang nggak jelas. Misal kamu punya uang, mau beli motor, mau beli merek Ahok apa merek Yamaha? Ya Yamaha dong," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Buruknya kualitas bus dari China ini menurut Ahok karena ulah oknum pegawai di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2013. Padahal sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, ia sudah meminta agar bus yang didatangkan dari produsen bus ternama.

"Tapi mereka (oknum) mainkan. Makanya yang selalu menang bus yang jelek dari Tiongkok," kata Ahok.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019