Tidak ada visi misi menteri, adanya visi misi Presiden dan Wakil Presiden
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengumumkan sosok yang menjadi jajarannya dalam kabinet baru, Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 dan beberapa dari mereka akan memperkuat tim ekonomi yang diharapkan dapat melakukan transformasi ekonomi dalam lima tahun ke depan.

Para menteri itu sebagaimana menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju yang lain hadir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Menteri-menteri yang akan menangani sektor ekonomi di Kabinet Indonesia Maju ini akan terjun langsung dalam target pemenuhan prioritas kerja Jokowi-Ma’ruf Amin yang kelima yakni transformasi ekonomi.

Di bawah komando Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, jajaran garda terdepan ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Arifin Tasrief, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Selanjutnya ada Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.

Kemudian Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Presiden Jokowi memberikan pesan kepada mereka untuk jangan korupsi dan menciptakan sistem yang menutup celah koruptor.

“Tidak ada visi misi menteri, adanya visi misi Presiden dan Wakil Presiden,” kata Jokowi.

Ia juga menegaskan agar para menteri itu kerja cepat, kerja keras, dan kerja produktif. Mereka diminta untuk tidak terjebak pada rutinitas monoton, bekerja dengan orientasi hasil nyata, selalu mengecek masalah di lapangan dan menemukan solusinya.

“Semua harus serius dalam bekerja pastikan yang tidak serius tidak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan,” katanya.

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019