Proses pembangunan akan dikontrol dan dikelola oleh pemerintah daerah
Ternate (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyediakan dana sebesar Rp91,4 miliar untuk membangun rumah hunian tetap (huntap) bagi korban gempa bumi Gane dan Bacan.

Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, H Bahrain Kasuba dihubungi dari Ternate, Minggu mengatakan, awalnya pemerintah berencana membangun Hunian Sementara (Huntara), tetapi, tim Darurat BNPB yang turun mengecek lokasi kemudian mengalihkan pembangunan untuk huntap.

Dia mengatakan, setelah dilakukan pengecekan di lokasi oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Pusat, Dodi Ruswandi, pada 19 Oktober lalu, pemerintah tidak lagi membangun huntara, tetapi membangun huntap.

"Jadi bukan lagi pembangunan huntara, tetapi Pemkab Halsel akan langsung membangun huntap," kata Bahrain.

Baca juga: BMKG: Sesar Sorong-Bacan pemicu gempa tektonik Labuha 7,2 SR
Baca juga: ACT bangun family shelter untuk penyintas gempa di Halmahera Selatan

Menurut dia, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp91.4 miliar kepada 2.908 Kepala Keluarga (KK) korban gempa untuk membangun rumah atau huntap baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan.

Ia menjelaskan, anggaran itu  bersumber dari BNPB Pusat, yang diperuntukkan untuk pembangunan rumah atau huntap, sesuai dengan data yang disampaikan pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, yaitu 1.201 unit rusak berat, senilai Rp60,05 miliar, untuk rusak sedang sebanyak 953 senilai Rp23.825.000.000, sedangkan 754 unit rusak ringan senilai Rp7,54 miliar

Pembangunan huntap itu tidak menggunakan pihak ke tiga, karena anggaran dari BNPB pusat itu diserahkan langsung kepada korban gempa.

"Proses pembangunan akan dikontrol dan dikelola oleh pemerintah daerah, sehingga target pembangunan huntap dapat diselesaikan dengan baik," ujarnya.

Dia menambahkan, dalam pelaksanaan pembangunan Huntap akan dimulai pada akhir November atau awal Desember, setelah proses administrasi dan untuk masa transisi darurat bencana atau pemulihan yang berakhir pada 28 Oktober 2019, pemerintah daerah akan memperpanjang hingga 16 Februari tahun 2020.

Baca juga: Sesar aktif pemicu gempa Halmahera Selatan masih misteri
Baca juga: Dukung pemulihan gempa Halmahera, Korindo Group berikan bantuan
Baca juga: Jateng bantu Rp1,5 miliar wilayah terdampak gempa Halmahera Selatan

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019