Kalau ada mengganggu masyarakat minoritas yang beragama laporkan kepada saya
Meulaboh (ANTARA) - Bupati Aceh Barat H Ramli MS meminta kepada seluruh pemeluk agama di daerah itu agar tidak takut dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing seperti yang selama ini dianut.

"Pemerintah Kabupaten Aceh Barat akan menjamin setiap pemeluk agama yang beribadah sesuai dengan keyakinannya. Saya akan lindungi semua masyarakat dalam beribadah di tempat ibadah masing-masing," kata Ramli MS, Selasa.

Menurut dia, setiap pemuka agama seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Budha, Konghucu, Hindu dapat beribadah sesuai ajaran yang dianut, serta bebas menyampaikan apa saja ajaran agama kepada masing-masing penganut dalam setiap pelaksanaan ibadah, dan hendaknya disampaikan dalam setiap kegiatan ibadah.

Baca juga: Santri diajak gubernur kawal syariat Islam di Aceh

Ia juga menjamin seluruh pemeluk agama di Aceh Barat dapat beribadah, dan menggunakan kata-kata yang sesuai dalam kitab suci masing-masing di depan pemeluk agama masing-masing.

"Misalnya, bagi penganut ajaran agama Islam mau menggunakan kata kafir bagi pemeluk Islam yang tidak taat silahkan. Kemudian Kristen mau mengatakan kata sesat ya tidak masalah, terus di Wihara mau mengatakan tidak punya keyakinan bagi orang yang tidak taat beragama tidak masalah," kata Ramli MS menambahkan.

Akan tetapi, ia meminta kepada seluruh pemeluk agama di Kabupaten Aceh Barat agar tidak mencela agama lain yang tidak dianut, serta tetap mengedepankan sikap toleransi dan tenggang rasa kepada setiap pemeluk agama, dan menghindari setiap bentuk perpecahan di masyarakat.

Ramli MS juga menegaskan Pemkab Aceh Barat bersama Forum Pimpinan Daerah (Forkompimda) di daerah tersebut tetap akan melindungi setiap kegiatan keagamaan di tempat ibadah masing-masing, termasuk bagi kalangan minoritas.

"Kalau ada yang mengganggu masyarakat minoritas yang beragama laporkan kepada saya, kita akan tindak tegas pelakunya," kata Ramli MS.

Ia juga mengaku senang dan bangga karena situasi dan kondisi dalam hal kerukunan antarumat beragama di Aceh Barat sangat aman dan kondusif.

Menurut dia, agama Islam adalah agama yang damai dan sangat menghargai toleransi.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang tercatat dalam sejarah yang dikenal dalam Piagam Madinah, karena sangat menghargai keberagaman, baik antarsuku maupun agama.

"Kehadiran Syariat Islam adalah untuk menghargai penganut agama lain, sehingga kerukunan antar umat beragama di Aceh Barat dapat berjalan dengan baik dan damai seperti yang kita rasakan seperti saat ini," tuturnya.

Baca juga: Rencana larangan cadar disebut Muhammadiyah tak langgar syariat Islam

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019