Ambon (ANTARA) - Verifikasi kerusakan rumah warga setelah bencana gempa bumi di kota Ambon dilakukan berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kota Ambon Enrico Matitaputty menyatakan gempa bumi yang mengguncang kota Ambon sejak 26 September 2019 berdampak pada kerusakan pemukiman warga, fasilitas umum dan infrastruktur pemerintah.

"Verifikasi dilakukan by name by adress sesuai NIK, karena itu saat ini kita sementara input data," katanya, Selasa.

Ia mengatakan, verifikasi dilakukan pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Baca juga: Gempa bumi kembali getarkan Ambon Kamis pagi

Baca juga: Gempa bermagnitudo 2,8 getarkan Ambon

Baca juga: Pemkot Kupang bantu korban gempa Ambon


Data yang masuk akan diinput sesuai nama dan alamat, jika tidak sesuai maka pihaknya akan meminta NIK di Dispendukcapil agar datanya sesuai.

"Setelah melakukan verifikasi maka tim BNPB akan melakukan validasi data rumah yang rusak, sehingga bantuan perbaikan rumah rusak tepat sasaran," ujarnya.

Data yang masuk ke posko bencana kota Ambon paska bencana gempa 26 September 2019 serta gempa susulan mengakibatkan kerusakan pemukiman warga mencapai 4.000 unit.

Tahap pertama data kerusakan yang masuk ke posko sebanyak 1.631 unit rumah, tahap dua 1.630 dan tahap tiga mencapai 900 unit.

"Tahap tiga masih dalam proses perhitungan tapi sampai saat ini mencapai 900 unit rumah, jumlah ini akan diverifikasi kembali," katanya.

Selain kerusakan rumah warga juga kerusakan dan kerugian infrastruktur pemerintah dan umum akibat gempa sebanyak enam unit yakni gedung kantor UPTD Meterologi, Ambon music Office (AMO), gedung perkantoran Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) dan Balai Kesehatan Mata Ambon -Vlissingen di kawasan Passo.

Kerusakan fasilitas pendidikan yakni sejumlah sekolah mengalami retak dinding.*

Baca juga: Dua gempa susulan melanda Ambon Senin dini hari

Baca juga: Beragam berita humaniora yang terjadi sepekan terakhir

Baca juga: BMKG: Gempa Laut Maluku, Bali, dan Ambon tidak berkaitan

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019